Lihat ke Halaman Asli

Muhamad SawaldiPutra

Chemical Engineering '18 Student, Universitas Diponegoro

Semua Pasti Bisa! Memanfaatkan Limbah Rumah Tangga Menjadi Produk Bernilai Jual??

Diperbarui: 6 Februari 2022   22:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Semarang (05/2) -- KKN UNDIP Tim I berlangsung sejak 05 Januari hingga 15 Februari 2022 dengan mengambil tema "Pemberdayaan Masyarakat Menuju Pasca Pandemi Covid-19 Berbasis SDGs". Bertempat di Kelurahan Gayamsari, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang, penulis melaksanakan kegiatan KKN sebagai wujud pengamalan Tri Dharma Perguruan Tinggi melalui pengabdian kepada masyarakat.

Kelurahan Gayamsari merupakan kelurahan yang berlokasi di jalan Slamet Riyadi Nomor 04 Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Kelurahan Gayamsari berada di dekat pintu keluar tol Pedurungan. Secara administratif, wilayah Kelurahan Gayamsari terdiri dari 9 RW, dan 67 RT. Kelurahan yang merupakan pusat dari Kecamatan Gayamsari ini menjadikannya wilayah yang cukup padat akan kegiatan masyarakat. Beberapa RW memiliki berbagai masalah tersendiri, salah satunya yaitu adanya pencemaran lingkungan akibat limbah produksi tahu bakso, dan minyak jelantah di RW 08.

dokpri

Kata "limbah" sudah tidak asing lagi didengar dimana-mana. Banyak pengertian menganai limbah itu sendiri, namun apapun pengertiannya pasti akan berujung pada satu kesimpulan. Keputusan Menperindag RI No. 231/MPP/Kep/7/1997 Pasal I tentang prosedur impor limbah, menyebutkan bahwa limbah adalah barang atau bahan sisa dan bekas dari kegiatan atau proses produksi yang fungsinya sudah berubah. Lalu, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18/1999 Jo.PP 85/1999, limbah didefinisikan sebagai sisa atau buangan dari suatu usaha dan atau kegiatan manusia. Dengan kata lain, limbah merupakan barang sisa dari suatu kegiatan yang sudah tidak bermanfaat atau tidak bernilai ekonomi lagi yang bahkan dapat memberi dampak negatif bagi makhluk hidup dan lingkungan.

Di kala pandemi Covid-19 dan munculnya varian baru omicron, tentunya kesehatan diri dan lingkungan akan menjadi faktor utama untuk menjaga imunitas tubuh. Mengusung tema "Menjaga Keluarga dan Lingkungan Hidup", Tim KKN I 2021/2022 melakukan sosialisai pada masyarakat Kelurahan Gayamsari melalui forum PKK Kelurahan Gayamsari (14/1). Dalam kegiatan tersebut, penulis memberikan sosialisasi akan pentingnya mengolah limbah yang dihasilkan dari rumah tangga secara bijak dan tepat supaya dapat menjaga kesehatan diri, keluarga, masyarakat, dan tentunya lingkungan.

Rumah tangga memberi kontribusi yang cukup besar dalam penghasilan limbah diantaranya limbah detergen, organik, plastik, dsb. Limbah-limbah tersebut sangat berpotensi memberikan pencemaran pada lingkungan yang lama kelamaan dapat berimbas pada kesehatan diri. Tentunya hal tersebut tidak akan terjadi jika limbah tersebut dapat ditangani dan diolah secara bijak, tepat, dan benar.  Beberapa contoh sederhana yang dapat diaplikasikan langsung oleh masyarakat diantaranya:

  • Minyak jelantah dapat diolah kembali menjadi produk lilin, dan sabun batang
  • Limbah organik seperti sisa sayur dapat dimanfaatkan menjadi kompos
  • Plastik yang ada dapat digunakan kembali, dan penggunaan plastik baru dapat dikurangi

Dengan kapasitas, dana, dan ilmu yang lebih tinggi limbah organik sebenarnya dapat dimanfaatkan menjadi biodiesel, dan biogas. Tentunya hal tersebut kurang relevan jika di lakukan di ranah rumah tangga. Oleh karena itu pada kesempatan tersebut penulis juga memberikan sosialisai mengenai proses pembuatan sabun batang dari minyak jelantah.

dokpri

Dengan harapan pelaksanaan sosialisasi tersebut mampu meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan diri dan lingkungan darat (sesuai SDGs no 3 Kehidupan Sehat dan Sejahtera, dan SDGs no 15 Ekosistem Daratan). Di akhir kegiatan, peserta dengan antusias melemparkan pertanyaan terkait proses lain yang mungkin dapat dilakukan untuk membuat produk bermanfaat lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline