Lihat ke Halaman Asli

Sertifikasi Para Dai, Perlukah?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1392337295414421501

[caption id="attachment_322468" align="alignleft" width="302" caption="Ustadz Hariri, youtube"][/caption]

berulang-ulang video tersebut diputar seakan tidak percaya melihat adegan yang menunjukkan betapa menakutkan, memalukan jika seorang manusia yang gagal mengatasi kemarahannya.dia akan berbalik menjadi terhina ketika terus berusaha melayani nafsu amarah tersebut.

sang Ustad dalam video tersebut kelihatan begitu kesal atas tindakan kepala operator Sound System yang terkesan meremehkan sang ustad, lantas dengan kesalnya sang Ustad mengepit kepala sang oprator tersebut dengan kakinya.  pemandangan yang kontras terhadap stigma kebanyakan Pendakwah yang santun, penyabar, dan berlemah lembut.Islam itu indah, Islam itu Nasihat kata Nabi, namun tidak dibenarkan ketika nasihat terebut dilakukan dengan penuh kemarahan. MUI juga telah berkomentar, perlunya melakukan sertifikasi untuk para Ustad di Negeri ini. ..

bukanlah kesalahan dan kemarahan ustadlah yang diperdebatkan, lihatlah beliau dari sisi kemanusiaan, beliau juga seorang manusia, disertifikat atau tidaknya para ustad bukanlah jadi persoalan toh, pada dasar semua manusia di semesta bumiini memang berkewajiban menjaga emosi dan mengontrol emosi, sertifikat malah akan mengungkung keikhlasan para ustad dalam berdakwah dan menjadi diri sendiri.manusia indonesialah yang kiranya perlu disertifikasi akhlak dan prilakunya melalui dakwah yang santun.

inilah cermin kehidupan dakwah dinegeri Bertuah ini. di Negeri yang masih harus banyak belajar dari banyak pelajaran-pelajaran kehidupan semesta ini.mudah-mudahan kejadian ini mengajarkan hikmah yang mendalam betapa kemarahan yang tak terkontrol akan menimbulkan kerendahan dan kehinaan diri. mudah-mudahan sang Ustad lebih bersabar menghadapi ini, dapat mengambil hikmah dibalik apa yang dia lakukan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline