[caption id="attachment_316363" align="alignleft" width="350" caption="Ngogesa Sitepu"][/caption] Kabupaten Langkat adalah tempat kelahiranku.tempat dimana aku dibesarkan secara wajar dan penuh cinta kasih.tempat dimana sejuta keadaan, impian dan harapan yang timbul dan lahir mengiringi langkah hidupku saat ini. Kabupaten Langkat terletak di Propinsi Sumatera Utara, Kota Stabat merupakan Ibukotanya. Kabupaten Langkat memiliki jumlah penduduk sebesar 1.042.523 jiwa dan 83.223 jiwa adalah jumlah penduduk Kota Stabat yang merupakan jumlah terbanyak di kota Kabupaten Langkat ini. kabupaten ini memiliki 23 Kecamatan dengan luas area 6.272 km², berdasarkan wilayahnya, kabupaten ini dibagi menjadi tiga wilayah, yaitu : Wilayah Langkat Hulu; terdiri dari Kecamatan selesai, salapian, sei bingai, kuala, bahorok,sirapit,Kutambaru,Binjai Wilayah Langkat Hilir; terdiri dari kecamatan Stabat, Wampu,Batang Serangan, Sawit Seberang,Padang Tualang,Hinai,Secanggang, Tanjung Pura. Wilayah Teluk Haru ; Gebang,Babalan, Sei Lepan,Berandan Barat, Pangkalan Susu,Besitang,Pematang Jaya. pada tanggal 23 Oktober 2013 yang lalu Kabupaten ini telah melaksanakan pesta Demokrasi Pilkada dan H. Ngogesa Sitepu pasangan No. Urut 4 sebagai pemenangnya, terlepas dari issu-issu yang kontraversial mengenai pemimpin Langkat tersebut, yang jelas, aku dan Penduduk Kabupaten Langkat menginginkan Langkat ini menjadi lebih baik dan maju lagi kedepannya.Melihat wilayah dan potensi-potensi yang cukup strategis di Kabupaten ini, langkah dan kebijakan-kebijakan otoritas kepala Daerah menjadi bahan kajian dan monitoring oleh masyarakat Kabupaten Langkat dari berbagai segmen dan elemen masyarakat.masih banyak kondisi-kondisi dari beberapa daerah di Kabupaetn Langkat ini yang memerlukan perhatian lebih karena menyangkut kemashlahatan masyarakat.seperti Kasus Hutan Mangrove, penggunaan Pukat gerandong dan harimau sebagai terjemahan sikap exploitasi ekologi yang berlebihan dilakukan oleh tangan-tangan besi pengusaha penuh ambisi, pembangunan infrastruktur, sarana prasarana yang rusak akibat kecenderungan-kecenderungan kapitalisasi atas nama birokrasi, (seperti pembangunan PLTU di Kecamatan Pangkalan Susu yang tak kunjung usai, mengakibatkan jalan sebagai akses yang paling vital bagi masyarakat Pangkalan Susu rusak) dan hari ini(17 /01/2014)...Masyarakat Desa Sei Siur Kecamatan Pangkalan Susu menutup jalan umum sebagai akses vital rutinitas Masyarakat Pangkalan Susu karena jalanan rusak, becek,bergelombang dan penuh lumpur.belum lagi carut marut dunia pendidikan dan Gejolak-gejolak di tubuh SKPD Langkat, adanya indikasi KKN di instansi-instansi tersebut, dan masih banyak lagi pekerjaan besar yang menjadi agenda sosial diawal Tahun 2014 ini. aku pikir, ini merupakan kerja bersama seluruh elemen masyarakat Langkat bukan hanya di Tubuh Bupati dan SKPD Kabupaten Langkat. mari lupakan sejenak bahasa-bahasa Pesimistis Lawan-lawan Politik, preseden dan tendensi-tendensi minus kepada penguasa Langkat saat ini. jkarena tidak mungkin masyarakat yang bukan barisan dari penguasa Langkat saat ini lari dan bersikap acuh tak acuh disebabkan timbulnya kebosanan sosial yang menyebabkan mereka lari dari sistem birokrasi yang sedang berjalan ini.itu akan menambah ruang bagi penguasa-penguasa tersebut untuk melakukan hal-hal yang merugikan Rakyat tanpa ada oposisi-oposisi yang mengontrol kebijakan mereka. jika merasa berada dipihak kebenaran, masyarakat tinggal mengontrol kebijakan-kebijakan penguasa, jika menyalahi perundang-undangan dan konvensional sebagai kesepakatan bersama, tinggal pilih..mendukung atau menolak mentah-mentah..Mudah kan?? selamat Ulang Tahun Langkatku..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H