73 tahun warga Kampung Jorong Lubuk Labu, Kenagarian (desa adat-red) Banai, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat tak pernah mengenyam cahaya listrik.
Betapa tidak, kampung yang berada di balik rimba belantara itu, hanya ada 60 Kepala Keluarga. Untuk menempuh perjalanan ke kampung tersebut, harus melewati medan yang sulit. Masuk hutan keluar hutan, menembus Rimba Belantara. Jika hujan turun, dipastikan kendaraan tidak akan mampu menempuh jalan tersebut.
Komitmen Kementrian ESDM menerangi Ibu Pertiwi, akhirnya November 2018 lalu, Hutan Rimba Belantara Kampung Lubuk Labu tembus Cahaya Listrik.
Muhammad Samin -- Dharmasraya
"Kalau hari telah senja, semuanya menjadi gelap. Bagi warga yang mampu membeli genset atau diesel, kemudian yang tidak mampu akan menyalakan lampu sederhana seperti zaman dulu (lampu teplok). Itu bagi yang mampu beli minyak tanah, apabila tidak mampu ya gelap-gelapan. Itu dulu, sekarang kampung kami sudah ada cahaya, kami tak menyangka listrik akan masuk di kampung kami. Terimakasih pak Bupati, terimakasih pak Presiden, terimakasih Kementerian ESDM, Terima Kasih PLN" Samsuardi Tokoh Masyarakat Lubuk Labu, Nagari Banai, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.
*********
TAK TERASA letihnya, setelah menempuh perjalanan menggunakan motor hingga empat jam, dengan kondisi jalan yang memprihatinkan se panjang perjalanan 70 KM, sampailah kami di Jorong (sebutan kampung desa adat-red) Lubuk Labu, Nagari Banai, Kecamatan IX Koto, Kabupaten Dharmasraya, Provinsi Sumatera Barat.
Suasana kampung yang begitu Asri, dengan menghirup udara bersih dari pepohonan hutan Lubuk Labu yang hutan berbatas dengan Taman Nasional Kerinci Seblat, Kabupaten Solok Selatan (Sumbar) dan Kerinci (Jambi).
Kami melepas lelah dengan mencoba jernih dan dinginnya air sungai di Kampung tersebut, dan bersama warga menangkap ikan di sungai. Sembari menunggu makan Siang dengan suguhan ikan bakar, salah satu tokoh masyarakat Lubuk Labu, Samsuardi, mulai bercerita, tentang bahagianya warga setelah listrik masuk di kampung mereka.