Lihat ke Halaman Asli

Kok Bisa Ya...Densus 88 Salah Tangkap?

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penggerebekan yang dilakukan densus 88 yang berujung salah tangkap dan adanya  aksi kekerasan terhadap mertua salah satu tersangka teroris Bayu Setiono  di Karanganya Jawa Tengah, saat ini masih hangat menjadi bahan pembicaraan.

Dimana aksi yang dilakukan oleh Densus 88 ini sangat disayangkan, sebab tak seharusnya densus 88 yang telah  profesional dalam menangani teroris ini malah salah tangkap  dan telah menganiaya yang bukan pelaku. Yang lebih mirisnya  lagi, Densus 88 juga melakukan penganiayaan terhadap Wijio Siswo Suwito yang tak bukan adalah mertua dari tersangka  teroris Bayu Setiono.

Apa yang dilakukan oleh Densus 88 ini ditanggapi berbagai  komentar pedas dari berbagai kalangan, namun sayangnya hingga saat ini belum ada pernyataan permintaan maaf yang dilakukan oleh Densus 88.  Dimana densus 88 ini beranggapan apa yang telah dilakukannya sudah sesuai prosedur, padahal sudah jelas apa yang dilakukan oleh mertua tersangka teroris saat itu hanya kaget ketika dirinya disangka teroris dan saat itu sempat mencoba menangkis moncong senjata yang mengarah pada dirinya hingga berakibat penganiayaan dan pemukulan.

Ingat, doa orang yang terzalimi sangat makbul, sebagai lembaga yang profesional seharusny Densus 88 meminta maaf dan memberikan santunan terhadap mertua dari pelaku teroris atas aksi yang telah dilakukan oleh Densus 88 itu sendiri. Sebab yang melakukan teroris bukanlah dirinya tetapi menantunya, ini juga bisa dikatakan pelanggaran HAM dan harus diusut. Jika dibiarkan begitu saja, bisa saja orang yang bukan pelaku teroris juga bisa jadi korban akibat ketidakprofesionalan dari para densus 88 dalam mengungkap kasus teroris.

Kita memberikan aspresiasi yang sangat tinggi atas kinerja dari densus 88, tapi ingat jangan sampai salah kaprah apalagi sampai salah tangkap yang dilanjutkan dengan penganiaayaan sebab doa orang teraniaya sangat makbul semoga saja ini menjadi pelajaran.  Sumber bacaan www. detik. com  Salam (****)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline