Lihat ke Halaman Asli

Mempertanyakan Pernyataan "Pemotong Leher Rakyat Aceh" Gubernur Aceh

Diperbarui: 18 Juni 2015   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perhelatan Pemilihan Presiden (Pilpres) 9 Juli 2014 mendatang, tinggal menghitung hari. Masing-masing kubu baik Prabowo Hatta maupun Jokowi JK, terus melakukan berbagai macam cara untuk mengambil simpati masyarakat agar menggunakan hak pilihnya untuk mencoblos capres baik nomor urut 1 maupun nomor urut 2.

Serangan kampanye hitam, terus dilakukan dan tidak terbendungkan apalagi didunia maya dan jejaringan sosial. Masing-masing timses maupun relawan dari dua kubu, terus menselancarkan isu-isu hoax dan tidak mendidik. Sehingga, membuat suasana Pilpres kian panas bahkan memunculkan konflik.

Terkaget-kaget, saat membaca harian Singgalang edisi terbit Rabu 2 Juli 2014. Dimana terpampang dihalaman menuju Istana, judul besar "Ingat Jasa Jusuf Kalla" Gubernur Ajak Warga Dukung Jokowi. Bahkan di kompas. com, juga mengutip pernyataan dari Gubernur Aceh ini dengan judul sebut Jasa Jusuf Kalla, Gubernur Aceh Ajak Warganya Pilih Jokowi - Kalla.

Dalam komentar Gubernur Zaini Abdullah mengajak warga Aceh Barat untuk mendukung Jokowi - Jusuf Kalla dalam pemilihan Presiden. Alasan kenapa Zaini mengajak warga untuk memilih Jokowi-JK, karena JK adalah orang yang paling berjasa bagi rakyat Aceh.

Tapi dalam kalimat langsung yang diucapkan oleh Zaini Abdullah, ada yang ganjal. Seperti ungkapan yang terlansir dibawah ini."Kita tidak boleh melupakan jasa pak JK, karena beliau orang yang menyelesaikan konflik Aceh, kita harus ingat itu. Jangan malah kita pilih orang yang potong leher rakyat Aceh" kata Gubernur Aceh Barat Zaini Abdullah.

Konotasi dalam kalimat langsung yang disampaikan oleh Gubernur Aceh ini, yakni jangan malah kita pilih orang yang potong leher rakyat Aceh, menjadi tanda tanya bagi penulis? Maksudnya apa yang disampaikan oleh orang nomor satu di Aceh ini, seolah-olah pasangan Prabowo Hatta merupakan pasangan yang telah memotong leher rakyat Aceh. Itu tergambar jelas dengan ungkapan akhir dalam pernyataan pak gubernur.

Penulis mencoba untuk mencari data diinternet dengan melakukan browsing di google, untuk melihat apakah ada dosa prabowo kepada masyarakat Aceh? Atau memang ada Prabowo or Hatta yang telah memotong leher rakyat Aceh, atau bahasa istilah lainnya dari bahasa potong leher rakyat Aceh. Namun beberapa browsing yang dilakukan, penulis tidak menemukan data itu. Sehingga apa yang disampaikan oleh Gubernur Aceh ini, tidak berfakta bahkan melakukan sebuah ungkapan mengada-ada terhadap pasangan capres Prabowo Hatta dengan ungkapan jangan malah kita pilih orang yang potong rakyat Aceh.

Jika memang ada fakta bahwa apa yang dikatakan oleh Gubernur Aceh ini adalah benar, maka penulis secara pribadi meski saat ini belum menentukan sikap akan melakukan sebuah tindakan tidak akan memilih pemimpin yang telah memotong leher rakyatnya sendiri, yakni rakyat Aceh yang merupakan bagian dari Indonesia.

Melalui tulisan ini, kembali penulis menekankan bahwa isu-isu hoak yang saat ini telah banyak beredar justru membuat masyarakat Indonesia tidak akan percaya dengan pemimpinnya sendiri siapapun yang akan terpilih nanti. Sebab, masing-masing kandidat yang salah satunya nanti akan menjadi pemimpin Indonesia. Kalau isu sosok pemimpin yang ada satu pun tidak ada yang benar, berarti kita akan memilih pemimpin yang tidak benar. Salam (*****)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline