Lihat ke Halaman Asli

Jurnal Dwi Mingguan Modul 3.2 - Pemimpin dalam Pengelolaan Sumber Daya

Diperbarui: 6 November 2024   11:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dunia manajemen, pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien sangat bergantung pada kualitas kepemimpinan. Salah satu model yang memberikan panduan tentang peran pemimpin dalam pengelolaan sumber daya adalah model yang dikembangkan oleh Dr. Roger Greenaway. Model ini berfokus pada empat aspek penting: Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan. Keempat aspek ini bekerja secara bersinergi untuk membantu pemimpin dalam mengelola sumber daya, baik manusia, finansial, maupun sumber daya lainnya, agar dapat mencapai tujuan organisasi dengan optimal.

Dalam jurnal ini, saya akan merefleksikan tentang pengalaman saya selama dua minggu terakhir terkait penerapan model Greenaway dalam pengelolaan sumber daya di lingkungan kerja saya, dengan fokus pada empat elemen utama: Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan.

Peristiwa

Pada minggu pertama, saya dihadapkan dengan sebuah peristiwa penting di tempat kerja yang melibatkan pengelolaan sumber daya manusia untuk proyek besar. Proyek ini melibatkan tim yang terdiri dari berbagai divisi, dan saya diminta untuk memimpin pertemuan awal guna menentukan pembagian tugas dan peran masing-masing anggota tim. Proses ini memerlukan kejelian dalam memanfaatkan sumber daya yang ada, terutama dalam hal keahlian dan kemampuan individu di tim tersebut.

Peristiwa kedua terjadi pada minggu kedua, ketika saya harus menghadapi tantangan dalam mengelola sumber daya finansial untuk proyek tersebut. Penganggaran yang awalnya direncanakan ternyata kurang memadai karena adanya perubahan kebutuhan dalam proses implementasi. Saya harus segera menyusun strategi untuk menyesuaikan anggaran tanpa mengorbankan kualitas atau progress proyek.

Perasaan

Menghadapi kedua peristiwa ini, saya merasakan campuran perasaan. Pada awalnya, saya merasa cukup tertekan dan cemas, terutama saat memulai pembagian tugas dalam tim. Tanggung jawab yang besar dan kebutuhan untuk memahami potensi masing-masing anggota tim menjadi tantangan tersendiri. Namun, seiring berjalannya waktu, perasaan ini sedikit demi sedikit berganti menjadi rasa percaya diri, karena saya mulai melihat bagaimana tim saling bekerja sama dan mengoptimalkan potensi yang ada.

Dalam menghadapi tantangan pengelolaan anggaran, saya merasa frustrasi dan terdesak. Namun, saya juga merasa bahwa ini adalah kesempatan untuk belajar bagaimana membuat keputusan finansial yang lebih bijaksana. Perasaan ini akhirnya berubah menjadi rasa kepuasan ketika saya menemukan solusi kreatif untuk menyesuaikan anggaran tanpa mengorbankan tujuan proyek.

Pembelajaran

Dari kedua peristiwa tersebut, saya belajar banyak mengenai pentingnya komunikasi yang jelas dan pengelolaan sumber daya yang fleksibel. Dalam pembagian tugas tim, saya menyadari bahwa pemimpin harus mampu mendengarkan dan mengidentifikasi kekuatan serta kelemahan masing-masing anggota tim. Saya belajar bahwa efektivitas seorang pemimpin tidak hanya diukur dari kemampuan untuk memberi perintah, tetapi juga dalam bagaimana cara memotivasi dan menginspirasi orang untuk memberikan yang terbaik dari diri mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline