Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Saiful Ruuhulhaq

Mahasiswa Sains Informasi Geografi

Implementasi Keilmuan Geografi dalam Pelaksanaan KKN UPI di Kelurahan Setiamanah, Kota Cimahi

Diperbarui: 17 Agustus 2022   23:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kuliah kerja nyata (KKN) merupakan salah satu kegiatan yang berasal dari perguruan tinggi dengan merujuk kepada Tri Dharma Perguruan Tinggi, tepatnya pada poin ketiga, yakni Pengabdian Kepada Masyarakat. Tak terkecuali oleh salah satu perguruan tinggi di Kota Bandung, yaitu Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Pada tahun ini, UPI melaksanakan kegiatan KKN ini secara serentak di semester genap yang telah dimulai sejak tanggal 11 Juli 2022 dan telah selesai pada tanggal 10Agustus 2022.

KKN UPI ini mengusung tema "Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Suistinable Developments Goals (SDG's) Desa dan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)."Kegiatan KKN UPI ini diikuti lebih dari 7.000 mahasiswa yang kemudian terbagi menjadi 241 kelompok besar dengan jumlah rata-rata tiap kelompok besar ini berkisar 30 mahasiswa. Lalu untuk lokasi kegiatan KKN ini tersebar di berbagai pulau dengan dominasi di Provinsi Jawa Barat.

Mahasiswa kelompok 85 melaksanakan KKN di Kelurahan Setiamanah, Kota Cimahi. Salah satu tema kegiatan yang diusung adalah “Desa Tanpa Kemiskinan”. Dengan kegiatan yang berfokus pada masyarakat tanpa kemiskinan, bantuan sosial, serta masyarakat terdampak bencana. Beberapa kegiatannya adalah, pendataan bantuan sosial, peningkatan UMKM, pembuatan produk peta bencana, dan sosialisasi.

Sesuai dengan SDGs Desa Nomor 1: Desa Tanpa Kemiskinan, bertujuan untuk mengurangi kemiskinan pedesaan menjadi 0% pada tahun 2030. Artinya pada tahun 2030 tidak akan ada lagi penduduk miskin di desa. Tentunya untuk mencapai tujuan tersebut, beberapa langkah kolektif telah dilakukan baik oleh pemerintah pusat, daerah maupun desa untuk mencapai tujuan desa bebas kemiskinan, antara lain: perlu dilaksanakan. Meningkatkan pendapatan masyarakat miskin, menjamin akses terhadap layanan dasar dan melindungi seluruh masyarakat dari segala bentuk bencana.

Kemiskinan masih menjadi masalah di semua negara di dunia saat ini. Oleh karena itu, agenda utama SDGs adalah mengentaskan kemiskinan global pada tahun 2030. Dalam Outcome Document Transforming Our World: The 2030 Agenda For Sustainable Development, disebutkan tujuan utama pembangunan adalah mengakhiri kemiskinan dalam segala bentuk dimanapun (end poverty in all its forms everywhere).

Mahasiswa melakukan pendataan warga untuk mengetahui keadaan ekonomi serta sebaran secara geospasial. Beberapa pertanyaan diantaranya mengenai penerima bantuan sosial, akses pendidikan, korban bencana yang ditangani, serta kepemilikan aset modern. Hal ini bertujuan untuk ketersediaan data di kelurahan serta data untuk pembuatan produk peta.

“Peta kebencanaan, secara umum dapat dilihat sebagai upaya visualisasi “peluang” dari terjadinya suatu peristiwa berpotensi bencana, serta koinsidensinya dengan tempat dan waktu tertentu, serta konten yang berasosiasi dengan tempat dan waktu tersebut, yang akan menentukan kadar kerugian yang dapat ditimbulkan. Adanya peta kebencanaan sangat bermanfaat dalam mengetahui risiko serta kapasitas masyarakat dalam menghadapi bencana” menurut Muhammad Saiful Ruuhulhaq, salah satu narasumber dalam kegiatan sosialisasi yang diselenggarakan oleh mahasiswa KKN kelompok 85 UPI.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline