Suatu Hari di Usai Sidang
By: M. Saiful Kalam
*Kuanti:* "Penelitian pakai apa bro?"
*Kuali:* "Cuman kuali mas"
*Kuanti:* "Kayak aku dong, analisis nya pakai path, variabel 10 lebih, responden jumlah 100, pusing bolak balik data di PLS. Analisis path itu harusnya buat S2 sih, tapi aku sebagai S1 tetap pakai. Emang kamu analisisnya pakai apa?"
*Kuali:* "Yah kalau aku analisisnya cuma studi kasus, pakai deep interview, subvariabel ada 3 dan informan cuman 4 mas. Penelitian S1 dan jurnal SINTA kebanyakan pakai studi kasus. Tapi kalau boleh tahu mas nya cek Turnitin berapa persen ya?"
Kuanti: "10 persen bro, kamu?"
*Kuali:* Ooo cuman 10 persen, kalau aku sih segini (sambil nyodorin hasil Turnitin dan full senyum)
Salah satu kelebihan kuali dibanding kuanti adalah persentase plagiasi yang rendah. Ya hasil wawancara tentu berbeda tiap tahun meski orangnya sama. Selain itu, pembahasan kuali dibanding kuanti itu lebih luas dan mendalam. Kalau kuali terbatas angka dan ada/tidak adanya pengaruh.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H