Lihat ke Halaman Asli

M. Saiful Kalam

Sarjana Ekonomi

Lebih Susah Mana Belajar dan Bekerja?

Diperbarui: 8 Agustus 2022   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Lebih Susah Mana Belajar dengan Bekerja?

By: M. Saiful Kalam

Belajar pada dasarnya adalah aktivitas otak, sedangkan bekerja pada dasarnya adalah aktivitas fisik. Belajar adalah proses mendapatkan ilmu, sedangkan bekerja proses mendapatkan uang.

Dua hal tersebut jika dikaji mana yang lebih sulit, tentu tiap individu berbeda-beda jawaban. Menurut penulis, belajar memiliki kesulitan bahwa individu harus memiliki kemampuan memanajemen waktu untuk mengerjakan tugas, belajar bab baru, menghafal, menulis, dan sebagainya dengan baik.

Jika tidak dimanajemen dengan baik, maka belajar lebih sulit. Dan berujung dengan perkataan, "Ah, lebih enak bekerja ketimbang belajar. Sudah harus banyak soal yang diselesaikan, udah gitu gurunya begitu lagi."

Sedangkan jika bekerja, maka sebenarnya hamper sama dengan diatas, yaitu harus memiliki manajemen emosi dan mood yang baik. Bekerja juga tidak mudah dan kadang tidak sesuai ekspetasi, kadang dihadapkan dengan bos galak, gaji yang tidak sesuai kebutuhan rumah tangga, teman toxic, kadang mau melamar perusahaan laih banyak penolakan, dan sebagainya.

Akhrinya berujung pada perkataan, "Ah, lebih mending belajar. Bisa duduk manis di kelas sambal mengantuk-ngantuk, bisa bercanda dengan teman dan bermain."

Jika tujuan Anda belajar itu bergurau dan mencari teman tongkrongan, maka Anda salah jalur. Jika bekerja mencari tempat ber-AC dan gaji tinggi, itu juga salah jalur.

Yang pasti, sesuatu mudah dan sulit itu tergantung individu. Orang yang mudah mengeluh akan merasa bahwa belajar dan bekerja itu sama'' susah dan capek.

Tapi berbeda dengan orang yang mudah bersyukur, apapun kondisinya ia selalu melakukan dengan maksimal dan sepenuh hati.

Belajar itu untuk membangun masa depan yang lebih cerah. Sebab, dengan ilmu nasib orang itu bisa berubah, yang dari awalnya tidak punya apa-apa menjadi punya. Butuh puluhan tahun belajar agar bisa merasakan manfaatnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline