Lihat ke Halaman Asli

M. Saiful Kalam

Sarjana Ekonomi

Mau Beralih Bidang Kompetensi, Tidak Sulit Kok, Begini Caranya!

Diperbarui: 10 Maret 2022   20:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Life hack. Sumber ilustrasi: PEXELS/SeaReeds

Mempelajari hal baru memang susah-susah gampang, apalagi jika hal itu menyangkut bidang kompetensi entah itu berupa ilmu pengetahuan maupun skill.

Katakanlah seorang sarjana ekonomi ingin belajar mengenai fisika, maka ia perlu waktu dan tenaga yang banyak supaya menguasai bidang fisika.

Atau seorang best marketing puluhan tahun yang kemudian beralih profesi bidang finance, maka ia harus mempelajari kaidah akuntansi yang benar, laporan keuangan, dan kompetensi lainnya supaya minimal setidaknya "bisa".

Alih-alih jika ingin menjadi "ahli", maka langkah yang harus dilewati tentu "bisa" terlebih dahulu. Dari 0 menjadi bisa sudah memakan waktu lama, apalagi jika ingin menjadi ahli. Butuh ekstra waktu yang lebih lama dari "bisa" menjadi "ahli".

Nah, pertanyaannya sekarang memang seberapa mudah/sulit ketika seseorang memutuskan untuk mempelajari bidang kompetensi yang lain?

Sebelumnya penulis saya ingatkan, tulisan ini bersifat analogi dan opini saja. Dan juga berdasarkan cerita dari teman-teman sepantaran penulis.

Baik, mempelajari sesuatu yang baru bukanlah hal yang sulit sebenarnya, asalkan memiliki tekad yang kuat, memahami konsep bidang kompentensi yang akan digeluti, dan belajar kepada ahlinya.

Ada cerita seorang karyawan bekerja di bidang finance kemudian beralih ke bidang marketing. Di awal-awal bekerja, ia nampak kesulitan melakukan pekerjaannya.

Hal itu sebab yang biasa bekerja dibalik meja, sekarang harus bekerja dengan bertemu banyak orang. Perasaaan pertama adalah grogi karena bertatapan dengan banyak orang, kedua khawatir jika target perusahaan tidak tercapai, ketiga bekerja tidak sesuai passion.

Akan tetapi, baru bulan ke-empat terjadi keajaiban pada teman penulis tersebut, yaitu ia mampu mencapai target (bahkan melebihi) dan menjadi best marketing.

Mengapa ia bisa demikian? Salah satu penyebabnya yang penulis ketahui yaitu pertama, ia merupakan seorang suami, punya anak, punya ibu, serta punya tanggungan lain yang harus segera dipenuhi. Makanya ia harus cari uang bagaimanapun caranya, asalkan dengan cara halal tentunya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline