Referensi: pengalaman pribadi
Beberapa kejadian yang ditulis adalah kisah nyata dari penulis dan benar adanya.
Oke, ceritanya begini. Penulis diawal-awal masuk dunia kerja, mengalami beberapa perubahan. Dunia kerja itu sama sekali berbeda dengan dunia kampus.
Kalau kita dikampus malas, ya dapat alfa dan cuma tidak lulus. Kalau di pekerjaan, kita bisa dipecat begitu saja. (Mungkin sudah ada di artikel sebelumnya)
Nah masalahnya, dunia kerja ini benar-benar baru dan lebih sulit. Kalau saya disuruh menghitung cepat, menjelaskan pelajaran, dan dialog dengan bahasa asing, saya gampang daja untuk melakukannya. Tapi dipekerjaan sungguh berbeda.
Apalagi perusahaan yang kulamar ini benar-benar menekankan pada target dan pencapaian tiap bulannya. Aku melihat teman-teman disekelilingku nampak sukses dan tiap bulan berhasil bahkan melebihi target perusahaan.
Sedangkan aku? Nilaiku selalu berada di rata-rata bawah
Padahal, aku sudah berusaha mencoba bekerja persis dengan apa yang temanku lakukan. Jam terbangnya pun sama dan caranya sama, tapi kenapa hasilnya berbeda.
Berbulan-bulan aku selalu dibawah target sampai pada akhirnya, aku ingin menyerah. Keluar dari pekerjaan dan mencari yang lebih cocok. Namun, atasanku saat itu memotivasiku dan menyemangatiku.
Sebenarnya, aku itu sangat sungkan dengan atasan. Sebab, meski aku dibawah target, tapi ia selalu menghargai dan memberikan masukan mendalam serta motivasi agar tetap semangat.
Dulu, aku sempat punya pemikiran bahwa dunia kerja bakal keras. Aku bakal dimarahi tiap hari oleh atasan, selalu disalahkan, dan lain sebagainya. Namun, dipekerjaan ini, aku benar-benar dihargai oleh mereka.