Lihat ke Halaman Asli

M. Saiful Kalam

Sarjana Ekonomi

Dilema Profesi Guru

Diperbarui: 22 November 2021   11:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Referensi: cerita orang dekat

 "Man-Teman, ayo kita disiplin, kalau enggak guru disini nanti dipecat dan nggak digaji. " ucap salah seorang temanku saat jam pelajaran berlangsung. 

Siapa coba yang tidak kaget dan menangis dikatai seperti itu okeh muridnya sendiri kelas 4 SD, di hadapan ramai lagi. Si guru, namanya Bu Siti, langsung mengakhiri kelas dan bergegas menuju ke ruang guru. 

Sesampainya di sana, ibu tersebut menangis sejadi-jadinya di dekat guru yang lain. Bahkan berita ini sampai tersebar luas satu sekolah dan para wali murid angkatan saat itu. 

Memang sekolah tersebut adalah sekolah swasta, yang mana guru di sana mendapatkan gaji dari SPP bulanan dari para murid. Berbeda dengan sekolah negeri yang guru mendapat gaji dari pemerintah. (sepemahaman penulis) 

Hal itu sebenarnya bukan masalah baru. Banyak murid dalam tanda kutip 'kurang ajar' yang sering membuat masalah di sekolah. Makanya tidak kaget ada paradigma di orang tua agar bisa menyekolahkan anak di sekolah favorit. 

Sebab pikiran mereka, para murid disana pada baik-baik saja. Yah meski pada kenyataannya, tidak sedikit masih ada murid yang kurang ajar dijumpai. 

Kalau anda berada di sekolah dalam notabene 'terpelosok', maka guru yang mengajar disana juga harus banyak bersabar. Gaji seorang guru berapa sih, dibanding karyawan senior perusahaan, gajinya terbilang kecil. 

Apalagi guru yang masih GTT atau PTT, tambah harus bersabar. Sebab, gaji guru itu baru bisa terasa kalau sudah diangkat menjadi PNS, kalau sekarang istilahnya ASN. Dan itu perlu waktu bertahun-tahun lamanya. 

Juga jenjang karirnya seorang guru yang terbilang kurang luas, sehingga budaya kerjanya jauh berbeda ketimbang karyawan di perusahaan. 

Oke kembali lagi ke pembahasan tentang cerita di awal. Kalau menurut pandangan penulis, memang benar kalau guru itu dibayar oleh siswa, tapi lebih tepatnya kan orang tua. Tidak mungkin lah usia SD sudah bisa membayar SPP nya sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline