Oleh: Muhammad Saddam Husein
Bogor --- Dalam Islam, tanggal 8 Juni dianggap sebagai hari bersejarah karena merupakan hari wafatnya Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW meninggal pada tanggal 12 Rabiul Awal tahun 11 Hijriah, atau 8 Juni 632 M.
Kehadiran tanggal ini dalam sejarah Islam menunjukkan betapa pentingnya tanggal tersebut sebagai hari kepergian Nabi Muhammad SAW. Kita akan mempelajari kisah di balik tanggal tersebut dan hubungannya dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW.
Setelah menyelesaikan semua tugas kenabiannya dengan baik, mengislamkan Jazirah Arab, dan menyebarkan iman kepada banyak orang, Rasulullah meninggal pada usia 63 tahun. Beberapa hari sebelum kematiannya, beliau jatuh sakit dan meminta Abu Bakar untuk menggantikannya sebagai imam shalat.
Beberapa sahabatnya sudah mengetahui isyarat kematiannya sekitar dua bulan sebelumnya, terutama saat dia memberikan pidato tentang penyelesaian tugas-tugasnya dalam melaksanakan haji wada.
Beliau menekankan bahwa berpegang pada Alquran dan hadis sangat penting untuk mencegah tersesat dalam kehidupan dunia. Nabi Muhammad dirawat di rumah Sayyidah Aisyah RA setelah menderita demam dan pusing sebelum meninggal.
Meskipun dia sakit, beliau tetap shalat dan mengimami jamaahnya. Namun, ketika keadaan kesehatannya semakin memburuk, beliau meminta Abu Bakar untuk menggantikan posisinya sebagai imam. Selain itu, Rasulullah memberi tahu putrinya Fatimah tentang wafatnya, yang membuatnya sedih, tetapi beliau menghiburnya.
Setelah itu, Rasulullah memanggil cucunya, Hasan dan Husein, dan mencium mereka, dan menitipkan pesan untuk menjaga mereka serta tidak meninggalkan shalat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H