Lihat ke Halaman Asli

Progresivitas Prof.Dr. Martin Kustati M,Pd. Membangun Kampus UIN Imam Bonjol Padang

Diperbarui: 22 Agustus 2022   00:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Prof. Dr. Martin Kustati M,Pd. Rektor UIN Imam Bonjol Padang.Dok Pribdai Muhammad Sabry Aliamran

Prof. Dr. Martin Kustati merupakan Rektor Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. Beliau di kenal dengan pribadi yang humble dan dekat dengan segala golongan tanpa memandang stratifikasi sosial. " Bagi ibuk berteman dengan siapa saja, tanpa ada perbedaan perlakuan"(Minggu, 21 Agustus, 2022 di kampus tiga UIN IB  di Sungai Bangek)Beliau berasal dari provinsi Bengkulu ,Kabupaten Manna yang terletak di Bengkulu selatan. 

Beliau adalah satu-satunya rektor pertama perempuan di Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang dan menjabat sebagai guru besar. Bertemu dan berdialog di kedai dekat kampus tiga UIN Imam Bonjol di Sungai Bangek, beliau menutur ada tiga motivasi ibuk dalam membangun kampus UIN Imam Bonjol Padang. 

Pertama, beliau mempunyai motivasi kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang bisa bersaing di kancah internasional. Maka sesudah ini akan ada kelas internasional bagi mahasiswa. Seterusnya, beliau akan mendatangkan dosen-dosen internasional sebagai tenaga pengajar di kampus Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang. 

ketiga, menghasilkan mahasiswa yang Islami, sikap yang mulia dan beradab. Dalam menghadapi era globalisasi nilai-nilai ketuhanan sangat esensi demi memperbaiki moral anak bangsa. Era globalisasi bisa saja berimplikasi menegasikan nilai-nilai dari ketuhanan, karena globalisasi di identik dengan antroposentrisme, dan materialism.  Oleh karena itu  Sumber daya manusia UIN Imam Bonjol  harus mampu mempertahankan, menjaga, menyebarkan, dan merekonstruksi nilai-nilai Islam sebagaimana perkembangan zaman. 

Ketiga, menghasilkan mahasiswa-mahasiswa yang profesional dalam jurusan mereka masing-masing dan mampu mengintegrasi ilmu pengetahuan dengan sains dan dinamika zaman. Jadi, tidak cukup dengan profesional dengan penguasaan materi, akan tetapi mampu menerjemahkan ilmu pengetahuan sesuai kebutuhan zaman. 

Keempat, Mahasiswa mampu menjaga culture ke Indonesiaan. Indonesia merupakan negara yang besar dengan beragam culture, agama dan etnis. Era globalisasi bisa saja akan menafikan nilai-nilai culture dari berbagai daerah di Indonesia, sebab globalisasi di tinjau dalam segi negatif akan menghapus budaya-budaya dan adat istiadat dari ke Indonesiaan. Jika hal ini terjadi maka identitas dari Indonesia itu sendiri akan hilang begitu saja. Maka mahasiswa dan alumnus UIN Imam Bonjol Padang di harapkan mampu menjaga, mempertahankan,  berkolaborasi dengan adat budaya yang ada di Indonesia, dan bukan menghilangkan atau menganggap sebuah tradisi kuno. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline