Lihat ke Halaman Asli

Pemberdayaan Keluarga Dhuafa: Melalui Meningkatkan Usaha Mi Ayam Ibu Desy

Diperbarui: 8 Juni 2024   20:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Muhammad Sabiq Ibnu Syarif 

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Andhika Rhesva 

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Muhamaad Ihsan

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Rhifma Ghulam Dzaljad

Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, Indonesia

Abstarak: Dalam Al-qur''an surat Al-Ma''un ayat 1-7 Allah swt berfirman : "Tahukah kamu orang yang mendustakan agama adalah orang yang menghardik anak yatim dan tidak memberi makan orang miskin, maka celakalah bagi orang-orang yang sholeh yaitu orang-orang yang lalai dari sholatnya, orang-orang yang berbuat riya dan enggan membantu dengan barang berguna". (Al-Qur'an nul Karim) Kemiskinan merupakan salah satu persoalan utama yang dihadapi masyarakat Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, proporsi penduduk miskin di Indonesia sebesar 9,70% atau 26,56 juta jiwa. Kemiskinan ini tidak hanya berdampak pada individu tetapi juga keluarga dan masyarakat secara keseluruhan. Keluarga Duafa adalah mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan. . Metode pelaksanaan pemeberdayaan keluarga dhuafa ini dimulai dari mencari beberapa keluarga dhuafa yang ingin kami perdayakan. Lalu setelah kami berdiskusi kami memilih keluarga mana yang layak untuk kami perdayakan. Setelah itu kami membuat proposal dan flayer untuk mencari dana pemeberdayaan keluarga dhuafa, flayer kami sebarkan di media sosial proposal kami sebarkan secara door to door. Dari hasil pencarian dana lalu kami belanjakan sembako, pakaian untuk ibadah, alat tulis untuk sekolah, alat-alat dan bahan-bahan untuk meningkatkan usaha. Ibu Desy tinggal di kontrakan sangat kecil dengan ukuran 3x4, Ibu Desy sudah ditinggal oleh suaminya, karena suaminya sakit dan meninggal dunia, sekarang ibu Desy menjadi tulang punggung keluarga, Ibu Desy sekarang tidak hanya menjadi seorang ibu, tetapi menjadi seorang kepala keluarga yang  bertugas mencari nafkah untuk anak nya. Kami membantu keluarga Ibu Desy, melalui adanya penggalangan dana dengan membuat proposal dan juga flayer, flayer kami sebarkan di media sosial sedangkan propsal kami sebarkan secara door to door, Tercapainya pembangunan ekonomi di Indonesia memerlukan kemandirian masyarakat dalam perekonomian. Kemandirian ekonomi harus didorong dan dibarengi sebagai hal yang lumrah dalam kehidupan masyarakat. Dalam perjalanan menuju kemerdekaan. Perekonomian dalam masyarakat pada dasarnya dimulai dari hal kecil. Keluarga merupakan ruang terkecil dalam masyarakat. Membantu keluarga miskin melatih kemandirian finansial adalah langkah yang tepat.

Kata Kunci: Pemberdayaan Keluarga Dhuafa; Kemiskinan; Kesejahteraan; Meningkatkan usaha; Pendidikan; Perekonomian

Abstrac: In the Qur'an, Surah Al-Ma'un verses 1-7, Allah SWT says: "Did you know that the person who denies religion is the person who rebukes orphans and does not feed the poor, so woe to those who pious are people who neglect their prayers, people who do riya and are reluctant to help with useful things." (Al-Qur'an nul Karim) Poverty is one of the main problems faced by Indonesian society. According to data from the Central Statistics Agency (BPS) in 2022, the proportion of poor people in Indonesia is 9.70% or 26.56 million people. This poverty not only impacts individuals but also families and society as a whole. Duafa families are those who live below the poverty line. . The method for implementing this empowerment of poor families starts from looking for several poor families that we want to empower. Then after we discussed we chose which families were worthy of our empowerment. After that we made a proposal and flayer to seek funds to empower poor families, we spread the flayer on social media, we distributed the proposal door to door. From the results of the search for funds, we then spent on basic necessities, clothes for worship, stationery for school, tools and materials to improve the business. Mrs. Desy lives in a very small rented house measuring 3x4, Mrs. Desy has been left by her husband, because her husband was sick and died, now Mrs. Desy is the backbone of the family, Mrs. Desy is now not only a mother, but also the head of the family whose job is to find provide for his children. We are helping Mrs. Desy's family, through fundraising by making proposals and also flayers. We distribute the flayers on social media while we distribute the proposals door to door. Achieving economic development in Indonesia requires community independence in the economy. Economic independence must be encouraged and accompanied as a normal thing in people's lives. On the road to independence. The economy in society basically starts from small things. The family is the smallest space in society. Helping poor families practice financial independence is the right step.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline