Lihat ke Halaman Asli

Rindu Terbang

Diperbarui: 17 Maret 2023   09:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rindu Terbang

By: Muhammad Sigit S

Aku bisa terbang dan hampir semua orang dimasa kecil pernah terbang. Suatu sore yang indah dengan gagahnya mega merah menyambut petang. Adzan maghrib berkumandang, burung pulang dan rembulan mulai menampakkan sumringah dengan tenang. Senin, 30 Juli 2005 saat itu aku tengah berbaring setelah bermain seharian. Aktivitas yang cukup padat membuat badan mungil ini kelelahan. Aktivitas itu adalah "bangun tidur--- sholat subuh---mandi---sarapan---berangkat sekolah---pulang, sholat duzur---makan siang---pergi bermain dan sangat jarang tidur siang---pulang, sholat ashar---kembali bermain sepak bola terkadang lanjut bermain layang-layang. Maghrib pulang---mandi---sholat maghrib dan mengaji sekaligus sholat isya---pulang---makan---belajar, ngerjain PR---berbagi kisah antara aku, kakak dan adik dengan ubak, umak---tidur. Begitu terus setiap hari sepanjang hari.

Suasana pedesaan yang masih sangat asri di pedalaman Sumatera Selatan, delapan jam perjalanan dari ibu Kota Provinsi, Palembang. Listrik yang tak tentu menyala setiap waktu membuat kami harus selalu sedia minyak tanah sebagai bahan bakar lampu , dimar/ublik.  Seperti biasa, aku tertidur di ruang tamu. Entah apa yang membuatku begitu menikmati tidur disini, beralaskan tikar sembari memegang pensil. Berisik nyamuk menjadi alunan pengantar tidur oh malam yang lelap.

Dini hari sembari menikmati udara malam aku terbangun disertai suara jangkrik, burung hantu, kentongan, tak jarang juga gamelan dan bau kemenyan.

"makk...umakk...makk." Kupanggil dengan suara lirih

"............."hening tanpa sahutan

"makkkk.. umakk...makkk...."sedikit dengan nada yang lebih tinggi.

"hee....." disahut dengan nada orang masih tertidur

"makkk... umakkk..." panggil ku lagi.

"apo nian nak?" disahut dari bilik sebelah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline