Lihat ke Halaman Asli

Cerpen: "Y"

Diperbarui: 14 Juli 2022   19:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"y"

by: Muhammad Sigit S

Hujan reda, tinggal genangan dan becek. Pukul 13.30 WIB di tengah bisingnya suasana pasar masih terdengar notifikasi dari aplikasi yang sekarang dimiliki Facebook ciptaan Jan Koum. Tentu bersebab, dan bermaksud. Awalnya, story yang dibalas berlanjut kepada pembahasan yang serius main-main hingga main dengan serius.

Beberapa jenis tanaman itu sedang viral di bawah nabastala di tengah korona. Padahal dulu dibiarkan saja, hanya segelintir insan yang peduli. Maraknya peristiwa itu beriring pandemi yang kabarnya belum juga usai. Padahal sudah lewat bulan yang berakhiran  " i "dan akan masuk ke bulan yang huruf awal dan akhirnya seperti namamu setelah dua bulan.

"ku kira tak suka bunga dikau"

"haha bukan aku yang tanam"

"so? your papa?"

"loh, kok betul?"

"mungkin kebetulan"

"kebetulan, maksdnya?"

"ya kebetulan betul. "

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline