Lihat ke Halaman Asli

Usulan Pendekatan Metode Circular Economy untuk Menurunkan Biaya Haji di Indonesia

Diperbarui: 13 Februari 2023   14:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Photo by Konevi from Pexels

Kebijakan pemerintah indonesia sering sekali menyengsarakan rakyat. Seperti menaikkan harga bbm, harga minyak goreng, hingga harga naik haji. Sehingga bukan hanya dari mahasiswa, rakyat miskin, hingga ibuk-ibuk melakukan demonstrasi.

Permasalahan yang akan dibahas di dalam artikel ini adalah tentang usulan kenaikan biaya haji bagi WNI pada tahun 2023, dari Rp39,8 juta menjadi Rp69,1 juta. Kenaikan ini sempat menuai kontroversi di publik dan media dikarenakan usulan ini dianggap membebani calon jemaah haji WNI, apalagi muncul kabar bahwasanya pemerintah Arab Saudi justru menurunkan biaya haji sebesar 30% pada tahun ini. Ada ketidakpastian apakah usulan pemerintah Indonesia akan disetujui atau tidak oleh DPR RI. Alasannya karena kenaikan biaya haji warga negara Indonesia adalah karena melemahnya mata uang Indonesia (rupiah) terhadap dolar AS.

Sedangkan, kuota jemaah ibadah haji yang diberikan oleh Kerajaan Arab Saudi kepada Indonesia pada tahun 2022 yaitu 100.051 orang dan Kerajaan Arab Saudi meningkatkan kuota jemaah ibadah haji untuk Indonesia menjadi 221.000 orang jemaah pada tahun 2023.

Pemerintah sudah menggunakan teknologi dan meluncurkan aplikasi ke dalam proses haji untuk mengefisienkan proses dan biaya seperti aplikasi Nusuk untuk umroh tahun 2022 dan aplikasi Pustaka untuk haji di tahun 2022. Namun penggunaan teknologi tersebut tidak berhasil untuk mengatasi masalah kenaikan biaya haji bagi warga negara Indonesia.

Di dalam artikel ini penulis ingin mencoba memberikan solusi dengan mengadopsi model circular economy. Circular economy adalah sistem pengelolaan sumber daya di mana limbah dan polusi diminimalkan dan sumber daya dilestarikan dan diregenerasi. Konsep ini dapat diterapkan untuk mengatasi permasalahan usulan kenaikan biaya haji bagi warga negara Indonesia. Dengan mengadopsi pendekatan circular economy, pemerintah Indonesia dapat menekan biaya ibadah haji.

Salah satu solusinya yaitu dengan mengadopsi model circular economy untuk pengelolaan dana haji. Model ini akan berfokus pada pengurangan limbah dan memaksimalkan penggunaan sumber daya, sehingga mengurangi biaya dan meningkatkan nilai. Misalnya, pemerintah dapat menerapkan model ini untuk mengurangi jumlah limbah makanan yang dihasilkan selama ibadah haji oleh WNI, seperti menggunakan praktik pembuatan kompos dan daur ulang, yang akan menghasilkan penghematan biaya dan pengurangan limbah. Dikarenakan dari 100ribu jemaah haji sebanyak 11.000 ton lebih sampah yang di hasilkan dari sisa konsumsi jamaah haji Indonesia pada tahun 2022. Pemerintah perlu mempertimbangakan solusi ini.

Solusi lainnya yang bisa di adopsi dari model circular economy untuk transportasi jemaah haji WNI. Ini bisa melibatkan penggunaan transportasi yang lebih ramah lingkungan, seperti bus listrik atau kereta api, yang berguna untuk mengurangi emisi dan menghemat energi. Pemerintah juga harus dapat mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur pengisian listrik di kota-kota keberangkatan jemaah haji, untuk lebih mengurangi dampak transportasi terhadap lingkungan. Hal ini sudah dilakukan oleh Kerajaan Arab Saudi dengan meluncurkan skuter listrik di Masjidil Haram pada tahun 2022. Akan tetapi permasalahan yang ada di Indonesia yaitu kualitas bus yang kurang baik dikarenakan usia bus yang sudah tua hingga tidak adanya anggaran untuk up-grading.

Solusi ketiga adalah mengadopsi model circular economy untuk penyediaan akomodasi selama ibadah haji. Ini bisa melibatkan penggunaan praktik bangunan yang sustanable, seperti menggabungkan atap hijau dengan panel surya, atau menggunakan bahan yang ramah lingkungan, seperti bambu, untuk membangun gedung. Pada tahun 2018 Kemenag alokasikan anggaran sekitar Rp 2,2 triliun. Namun pembangunan tersebut tidak berhasil membuat dana ibadah haji menjadi menurun dan terjangkau.

Dengan mengadopsi pendekatan circular economy, pemerintah Indonesia hendaknya dapat menciptakan solusi yang lebih berkelanjutan dan menghemat biaya. Tidak memberikan usulan yang justru memberatkan kepada rakyat. Dengan mengadopsi pendekatan circular economy Ini akan membantu menghemat sumber daya dan mengurangi limbah, sehingga mengurangi biaya dan memastikan bahwa ibadah haji tetap dapat diakses oleh generasi masa depan warga negara Indonesia.

Referensi:

 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline