Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Mengkonversi Kekhawatiran menjadi Bentuk Kehati-hatian Terkontrol dalam Menjalani Hidup

Diperbarui: 29 Juni 2024   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi kedamaian hidup (Foto: Dok. pribadi)

Pernahkah kita merasa khawatir, atau takut untuk menjalani suatu keadaan? Bila ya, berarti kita berada pada zona yang menguntungkan.

Terjebak pada mentalitas yang penuh kekhawatiran ataupun rasa takut dalam menjalani hari-hari yang akan dilalui mungkin bagi keumuman orang cukup mengganggu. 

Dimulai dari kekhawatiran akan keselamatan keluarga sampai pada keselaman diri sendiri. 

Dari hal yang paling besar, seperti kecelakaan pesawat yang akan ditumpangi, mobil yang akan dikendarai sampai hal yang paling sederhana seperti ketakutan adanya kuman yang menempel pada tubuh kita.

Namun hal tersebut bisa menjadi  sesuatu yang menguntungkan bila kita belajar merubah pola pikir tersebut dengan merangkul kekhawatiran dan mengkonversinya menjadi sebuah sinyal kehati-hatian.

Belajar bernafas perlahan

Dengan bernafas perlahan, berarti kita fokus pada hal yang paling penting namun sering kita lupakan, yaitu bernafas.

Dengan belajar fokus pada nafas kita, itu artinya kita mulai memperhatikan hal yang detail dan mampu kita kendalikan.

Tarik agak dalam dan buang perlahan, dengan mengadopsi teknik bermeditasi seperti itulah emosi kita menjadi terkontrol dan pikiran kita mulai fokus pada hal-hal yang mudah kita kendalikan. 

Membagi keadaan menjadi dualisme

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline