Apabila kita sudah sampai pada masa dimana hidup ini tak mempunyai makna apa-apa? Maka cobalah untuk bermeditasi sambil berjalan kaki, atau dalam kata lain, berjalan kaki sebagai bentuk meditasi yang dinamis.
Berjalan kaki memberikan banyak peluang pada kita untuk banyak "merenung" dan "berpikir" tanpa perlu bosan, karena kita melakukannya dengan tetap bergerak, dan mata kita masih bisa melihat banyak hal.
Berbeda dengan berlari, kita dituntut untuk "terlalu dinamis", karena pikiran dan hati kita pun menjadi "terlalu cepat" berubah seiring pergerakan kita yang berlalu dengan cepat.
Apa syarat terpenting agar berjalan kaki menjadi sebuah meditasi yang menenangkan jiwa?
Pertama, carilah alam terbuka yang tak banyak polusi udara.
Ya, hal ini menjadi pilihan trek terbaik saat kita ingin kegiatan berjalan kaki menjadi sebuah kegiatan yang lebih membantu bagi kesehatan mental; pikiran dan jiwa kita.
Polusi membuat kita terpapar "kotoran" yang merusak organ pernapasan. Bukannya menjadikan fisik dan mental kita sehat, tapi malah menjadikan kita lebih sakit secara fisik dan mental.
Alam terbuka; hijaunya dedaunan, air yang mengalir, lumut yang membalut bebatuan, suara kicauan burung merupakan kolaborasi apik yang mengiringi perjalanan kita.
Kesempatan untuk merenungi hakikat diri; keberadaan diri; tujuan hidup sampai merenungi kebesaran Tuhan akan terlahir saat kita berjalan kaki di alam terbuka nan sejuk.
Kedua, pakailah pakaian yang ringan dan alas kaki yang nyaman. Keduanya merupakan hal yang standar, namun cukup menentukan bagi kenyamanan perjalanan kita.