Lihat ke Halaman Asli

Mencoba Hobi "Trail Running" saat Pandemi, Kenapa Tidak?

Diperbarui: 26 Juni 2020   02:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Trail running (foto: https://wallpaperplay.com)

Pandemi belum berlalu, namun bukan halangan bagi penghobi kegiatan outdoor untuk menjajal olahraga baru yang belum sempat digeluti. Salah satunya, trail running.

Olahraga yang mengawinkan running dan susur alam ini, bukan hal baru di Indonesia. Bahkan organisasi pencinta alam sekelas Wanadri pun rutin menyelenggarakannya dalam wadah kegiatan yang diberi nama Wanadri Trail Running.

Atau, sebut saja, Rinjani 100K. Kegiatan-kegiatan tahunan semacam itu, mungkin, saat pandemi seperti ini, tidak terselenggara. Namun, Anda bisa melakukannya sendiri atau bersama komunitas, dengan memperhatikan beberapa protokol kesehatan yang telah ditentukan, tentunya.

Berbeda dengan road running, yang biasa dilakukan di jalanan rata, seperti aspal, trail running akan lebih menantang Anda, karena dilakukan di jalanan yang tak menentu. Sesuai dengan kontur alam atau pegunungan yang akan Anda lalui.

Berbeda pula dengan hiking, trail running tidak harus membawa peralatan camping dengan ransel yang besar-besar, karena tujuannya bukan itu. 

Seperti halnya lari maraton, trail running lebih menguji ketahanan dan kecepatan fisik dalam berlari, namun sambil berburu bonus yang lebih menarik, yaitu suasana alam yang masih hijau dan udara pegunungan yang masih bersih.

Terjalnya jalanan merupakan tantangan yang harus dihadapi. Kontur turun-naik, bebatuan, tanah becek dan kadang suhu pegunungan yang sangat dingin merupakan tantangan yang mengasyikan.

Bagi pemula, seperti halnya penulis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, agar terhindar dari resiko fisik yang tidak diingankan.

Sepatu

Sepatu yang akan Anda gunakan, misalkan, tidaklah sama dengan sepatu lari biasa. Sepatu trail running cenderung lebih bergerigi, berbeda dengan sepatu road running yang lebih halus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline