Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Kegilaan dalam Kelemahan

Diperbarui: 19 Maret 2020   11:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

https://cdn.pixabay.com

Kemalasan
Kekecewaan menyatu dalam debu
Menggantung dalam ketidakpastian
Merasa bodoh dan bodoh, terhinakan dalam kesendirian
Terhinakan dalam kesalahan

Jari-jemari tidak boleh berhenti bergerak; mata tidak boleh menutup sebelum berakhir
Akhirnya bukanlah penutup tapi sebuah pembukaan

Kemanapun
Dimanapun
Keganasaan diam itu sungguh membinasakan
Berapapun angka yang dihitung
Berapapun huruf yang ditulis
Ya. Ya. Kenapa?
Tuliskan saja kepenatanmu!
Tuliskan saja rasa rapuhmu!
Berapa jauh? Jangan kau tanya jauhnya, karena kepastian itu bukan yang dipikirkan tapi apa yang dibuat; apa yang ditemukan; apa yang dilihat

Oh. Sungguh biadab kesengsaraan ini!
Berat sekali kepercayaan itu

Merasa bodoh
Merasa lemah
Semuanya bagaikan hantu yang meraksuki
Beban ini sungguh menjadi beban
Tak tahu harus bagaimana
Biarlah namamu tak dikenal, tapi keyakinanmu dapat membelah batu yang kokoh; baja yang kuat

Perubahan
Daya tahan
Kegilaan
Menghantui
Membinasakan
Pikiran kalut

Oh. Tidak. Tidak. Kita bukanlah manusia serbaguna, kita hanyalah manusia yang ingin berguna
Sampai kapan? Entahlah, tapi, ya, begitulah, kita hanyalah sampah yang berusaha untuk wangi
Kita hanyalah udara yang tak begitu terlihat
Tidak ada ujung dan tidak ada pangkal
Semuanya mengalir seperti air sungai
Terhambat oleh sampah
Terhambat oleh kelakar diri sendiri yang menuntut untuk sempurna

Kegilaan
Kebingungan
Meraksuki seluruh tubuh
Menggerayangi seluruh aliran darah
Ketidakpastian membuatnya gila
Kegilaan itu membuatnya mati
Mati tak punya peran apapun di dalam hidupnya

Apa maumu? Apa kelakarmu? Hingga kamu tak punya apapun untuk diberikan pada siapapun

Oh, ketidakjelasan ini sungguh menggangguku
Kelakar yang kubuat sungguh membuat gila
Gila karena kelakarku
Kelakarku yang gila




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline