Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rizqi Hasan

Mahasiswa S-1 Sastra Indonesia Universitas Jember

Mulai Bekerja, Komunitas Papeling Sosialisasikan Pengelolaan Sampah 3R ke SD dan SMP

Diperbarui: 3 Agustus 2023   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Koordinator Desa KKN 22 UMD, Rif'an Rohmat, sedang memaparkan materi pembuatan ecobrick dalam program Sekolah Peduli Lingkungan di SMPN 1 Ijen pada Rabu (2/8/2023). (KKN 22 UMD/DIMAS)

Bondowoso - Setelah dibentuk pada Senin (31/7/2023) lalu, Komunitas Pasukan Peduli Lingkungan (Papeling) yang diinisiasi KKN 22 UMD memulai langkah untuk mewujudkan desa ramah lingkungan. Langkah yang dimaksud adalah sosialisasi pengelolaan sampah berbasis 3R (reduce, reuse, recycle) di SDN 1 Sempol pada Selasa (1/8/2023) dan SMPN 1 Ijen pada Rabu (2/8/2023). Sosialisasi tersebut dikemas dalam program bertajuk "Sekolah Peduli Lingkungan". Menurut Koordinator Desa KKN 22 UMD, Rif’an Rohmat, sosialisasi dipilih sebagai langkah awal karena edukasi dan pembangunan kesadaran adalah pondasi untuk melakukan langkah berikutnya.

“Harus dimantapkan dulu kesadarannya. Karena permasalahan utamanya adalah soal kesadaran masyarakat,” tuturnya.

Salah satu anggota Komunitas Papeling, Angga Misyono, sedang memberikan keterangan penutup dalam program Sekolah Peduli Lingkungan di SDN 1 Sempol pada Selasa (1/8/2023). (KKN 22 UMD/DIMAS)

Hari pertama (1/8/2023), sosialisasi dilakukan di SDN 1 Sempol, dimulai pukul 07.30 WIB. Setelah para siswa melakukan doa dan senam bersama di halaman sekolah, Komunitas Papeling memulai sosialisasi dengan dipandu Almas Firdaus dan Luthfiyah Nuur sebagai pewara. Berikutnya, Holifatus Isrania dan Eka Dewi memaparkan materi mengenai pengelolaan sampah berbasis 3R. Dalam pemaparan tersebut, keduanya menjelaskan bahwa pengelolaan sampah harus dilakukan dengan cara yang tepat agar efektif dan ramah lingkungan. 

KKN 22 UMD, anggota Komunitas Papeling, dan para siswa SDN 1 Sempol melakukan foto bersama seusai program Sekolah Peduli Lingkungan di SDN 1 Sempol pada Selasa (1/8/2023). (KKN 22 UMD/DIMAS)

Setelah materi pengelolaan sampah usai, giliran Natascia Iphonne dan Viona Pertiwi memaparkan sekaligus mempraktikkan cara pembuatan ecobrick sebagai langkah pengelolaan sampah anorganik. Sama seperti Holifatus dan Eka, keduanya menjelaskan cara pembuatan ecobrick dengan gaya khas yang mudah dipahami anak usia SD. Acara berlangsung seru hingga sekitar pukul 10.00 WIB dan ditutup dengan gim berhadiah untuk memperdalam pemahaman para siswa.

Sama seperti hari pertama, sosialisasi di SMPN 1 Ijen yang dilaksanakan di hari kedua (2/8/2023) pun berjalan seru. Dalam sosialisasi hari kedua ini, materi ditambah dengan pengelolaan sampah organik menjadi maggot. Bergantian, dalam hari kedua ini pemateri pengelolaan sampah adalah Dwija Rahmadi, materi ecobrick Rif’an Rohmat, dan materi maggot sebagai dekomposer sampah organik Rizqi Hasan. Diikuti oleh siswa kelas 7 dan 8, sosialisasi ini berakhir pukul sekitar  11.00 WIB.

KKN 22 UMD, anggota Komunitas Papeling, dan para siswa SMPN 1 Ijen melakukan foto bersama seusai program Sekolah Peduli Lingkungan di SMPN 1 Ijen pada Rabu (2/8/2023). (KKN 22 UMD/DIMAS)

Salah satu guru di SMPN 1 Ijen, Hendra Sukma, menyampaikan terima kasih sekaligus dukungan penuh terhadap kegiatan sosialisasi ini. 

“Dari pihak sekolah mendukung penuh kegiatan yang langsung menyentuh siswa,” ucapnya mewakili kepala sekolah.

Rencananya, tindak lanjut dari sosialisasi ini adalah revitalisasi tempat pembuangan akhir (TPA) Desa Sempol yang pengelolaannya dinilai masih belum maksimal. Dalam beberapa tahap awal ini, KKN 22 UMD akan terus mendampingi Komunitas Papeling dalam melaksanakan program.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline