Bondowoso -- Meskipun merupakan residu yang terkesan remeh, pengelolaan sampah secara baik dan ramah lingkungan perlu diupayakan. Pengelolaan sampah yang baik dapat mencegah kerusakan lingkungan sekaligus memberikan manfaat untuk kehidupan. Hal tersebut disampaikan Koordinator Desa Kelompok 22 Desa Sempol Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember Membangun Desa (KKN UMD) periode II tahun 2023, Rif'an Rohmat.
Menurut Rif'an, pengelolaan sampah perlu dilakukan secara maksimal. Gagasan tersebut muncul setelah Kelompok 22 KKN UMD melakukan analisis melalui Situs Informasi Desa milik Kementerian Desa dan survei secara langsung di lapangan. Hasil menunjukkan bahwa pengelolaan sampah di Desa Sempol masih belum maksimal dan ramah lingkungan.
"Visi kami adalah menciptakan Desa Sempol yang berkelanjutan, mandiri, dan ramah lingkungan dalam penanggulangan dan pengelolaan sampah," tuturnya saat memberikan sambutan sekaligus memperkenalkan program kerja dalam acara Sosialisasi Pengelolaan Sampah di Kantor Desa Sempol, Kecamatan Ijen, Bondowoso pada Senin (17/7/2023) pagi.
Dalam acara yang dihadiri oleh para perangkat desa dan anggota Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) tersebut, Rif'an menekankan bahwa visi kelompoknya dapat terwujud dengan prasyarat dukungan pemerintah desa, masyarakat, dan sarana-prasarana. Pemerintah desa berperan penting dalam upaya pengelolaan sampah yang ramah lingkungan melalui payung hukum berupa Peraturan Desa (Perdes) dan kebijakan. Warga adalah subyek aktif pelaksanaan program. Sementara itu, para mahasiswa KKN adalah fasilitator dalam melaksanakan program yang diberi nama "Gerakan Memilih dan Mengolah Sampah di Desa" ini.
"Kami mengajak Bapak dan Ibu untuk bekerja bersama. Jadi bukan kami yang kerja. Jika hanya kami, maka program ini akan berhenti saat kami selesai KKN. Agar ada keberlanjutan," tandasnya.
Sementara itu Kepala Desa Sempol, Sodik, menyambut ramah kedatangan para mahasiswa KKN Unej di wilayahnya. Ia menuturkan bahwa persoalan sampah adalah hal klise yang tak kunjung ditemukan titik terangnya, utamanya di pengelolaan akhir. Oleh karenanya, ia berharap besar program Mahasiswa Kelompok 22 KKN UMD Unej dapat terrealisasi. Selain itu, ia berpesan agar para mahasiswa KKN juga dapat kooperatif dengan pihaknya.
"Kalau kami marah, itu bukan apa-apa. Tandanya Adik-Adik ke barat jika disuruh ke timur, atau sebaliknya," kelakar Sodik saat memberikan sambutan selamat datang.
Berikutnya, acara dilanjutkan dengan sosialisasi dari mahasiswa KKN mengenai pengelolaan sampah. Materi terbagi menjadi dua, yakni wawasan soal sampah beserta teknik pengelolaannya yang disampaikan Dwija Rahmadi dan rincian rencana program kerja yang disampaikan Rizqi Hasan. Materi wawasan soal sampah berisi pengertian, sumber, jenis, bahaya, dan teknik pengelolaan sampah. Sementara itu, materi rincian program kerja meliputi hasil observasi dan rencana kegiatan.
Acara yang dimulai sejak pukul 09.00 WIB ini ditutup dengan Focus Group Discussion bersama tamu undangan yang hadir untuk menyatukan pendapat dan mematangkan program. Bertindak sebagai pewara, anggota KKN 22 UMD, Eka Dewi.