Lihat ke Halaman Asli

Peluang dan Tantangan Posisi Geopolitik Bangsa Indonesia dalam Menghadapi Perang Asimetris

Diperbarui: 7 November 2021   07:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Di era globalisasi seperti sekarang sudah saatnya kita sebagai bangsa Indonesia dapat menjaga keutuhan serta keamana, negara kita dari berbagai bidang. Khususnya di bidang Pereknomian dan Budaya kita. 

Seperti yang kita tau bahwa Indonesia memiliki suku bangsa yang besar mencapai 1340 suku bangsa. Ini adalah potensi yang dapat digunakan oleh pihak-pihak yang ingin menjatuhkan indonesia melalui perang asimetris.

Perang Asimetris ini sendiri saat ini bisa kita lihat seperti mewabahnya Virus COVID-19 yang terjadi sejak akhir tahun 2019, Penyebaran virus ini berdampak besar dan fatal bagi seluruh negara di belahan dunia, seperti hancurnya ekonomi-ekonomi negara, hingga terancamnya system politik suatu negara. Memang penyebaran wabah ini belum bisa dikatakan sebagai perang asimetris tetapi ini setidaknya bisa menjadi peringatan bagi negara-negara khususnya Indonesia bahwa perang asimetris itu bisa saja terjadi sekarang.

Perang asimetris ini dapat dicegah dengan adanya Geopolitik dan di Indonesia sendiri Geopolitiknya disebut Wawasan Nusantara artinya cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan nasional. wawasan nusantara juga mengutamakan kepentingan masyarakat dalam aspek lain seperti sosial, budaya, politik, pertahanan dan keamanan, dan ekonomi. 

Tak hanya dengan Geopolitik atau Wawasan Nusantara, tetapi perang asimetris ini juga dapat dicegah dengan penguatan ideologi Pancasila agar ajaran-ajaran yang ingin memecah belah bangsa tidak dapat masuk dan mempengaruhi Indonesia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline