Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rizki Ridani

Mahasiswa S1 Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan

Media Sosial Sama Bahayanya dengan Narkoba, Bagaimana Menyikapinya?

Diperbarui: 15 Juli 2021   22:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi ketergantungan pada media sosial. foto: freepik.com

Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Teknologi informasi dan komunikasi kian hari selalu mengalami kemajuan yang sangat pesat, berbagai teknologi saat ini hadir dengan berbagai macam bentuk dan kegunaan yang mampu dimanfaatkan untuk manusia dalam kehidupan sehari-hari, bagaimana sudah kita ketahui bahwa teknologi informasi dan komunikasi telah memberikaan dampak positif dan juga manfaat di berbagai sisi kehidupan, tak bisa dipungkiri jaman sekarang kita tidak bisa terlepas dengan yang namanya teknologi walaupun sebentar saja, apalagi khususnya masyarakat perkotaan yang terbiasa hidup serba modern dengan dikelilingi berbagai teknologi, pada jaman dahulu tentu kita mengetahui bahwa bentuk teknologi informasi dan komunikasi hanya berupa telepon, baik itu telepon genggam ataupun berupa handphone yang hanya mampu mengirim pesan dan menelpon saja, pada saat itu bahkan tidak semua orang memiliki teknologi tersebut sehingga terpaksa pergi ke tempat telepon umum atau biasa di sebut warung telepon (wartel), yang hanya bisa digunakan apabila kita memasukan uang, namun keadaan seperti berubah sangat drastis pada jaman sekarang, seakan-akan waktu sangat cepat berlalu, menjadikan perusahaan pembuat teknologi berlomba-lomba untuk menciptakan segala inovasi yang akan mempermudah manusia dalam menjalankan aktivitas sehari-hari.

Perubahan diberbagai sendi kehidupan sudah mulai terasa Semenjak munculnya internet yang mulai digunakan oleh orang diseluruh dunia, teknologi internet telah membawa kita untuk mengetahui apa saja yang sedang terjadi di berbagai daerah, dengan internet kita bisa mengakses apa saja yang ingin kita ketahui, misalkan ingin mengetahui prediksi cuaca, mengakses berita terbaru, mencari konten ilmu pengetahuan untuk keperluan edukasi, membeli sesuatu dan menjual produk kepada pelanggan untuk mendapatkan uang, dengan menggunakan internet juga dapat menjadikan kita saling terhubung antar keluarga maupun teman walaupun ada jarak yang memisahkan, bahkan kita dapat menggunakan vitur videocall yang ada sudah tersedia untuk langsung bertatap muka dengan orang yang kita hubungi, pada dasarnya teknologi informasi dan komunikasi termasuk juga internet telah memberikan dampak yang luar biasa kepada manusia, banyak sisi positif yang dapat kita ambil dari teknologi jaman sekarang. Yang pasti teknologi telah membantu kita untuk meringankan pekerjaan sehari-hari kita agar lebih praktis dan efisien.

Kita semua memang telah mengetahui bahwa teknologi komunikasi dan informasi pada jaman sekarang ini telah memberikan banyak dampak yang positif yang telah kita rasakan, namun tidak banyak yang mengetahui bahwa perkembangan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet juga menghasilkan dampak negatif bagi kehidupan, internet dapat di ibaratkan sebagai koin, yang sekarang kebanyakan orang melihat sisi yang baik nya saja, tanpa melihat atau bahkan tidak menyadari bahwa ada sisi buruk di baliknya, justru ketidaksadaran inilah yang akan membahayakan diri kita sendiri maupun orang lain disekitar kita, sisi negatif dari penggunaan internet yaitu penggunaan sosial media merupakan suatu permasalahan yang rumit dan kompleks, serta tidak bisa di atasi dengan mudah, berbagai masalah fisik maupun sosial akan berdatangan akibat kita mengalami ketergantungan yang sangat berat terhadap media sosial, pada dasarnya sesuatu yang berlebihan itu tidaklah baik, bahkan dalam agama pun kita dilarang untuk berprilaku berlebihan pada apapun itu.

Dalam membicarakan sisi positif maupun negatif dari penggunaan internet termasuk media sosial, ada salah satu film dokumenter yang berjudul "The Social Dilema", film ini bercerita tentang dampak ataupun pengaruh negatif media sosial yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan besar seperti halnya mesin pencarian Google, platform facebook, instagram, tiktok, trwiter dan masih banyak lagi lainnya, pada dasarnya film ini berusaha menunjukan realitas yang kita alami di kehidupan nyata, dimana pengaruh media sosial menghasilkan dampak yang signifikan, salah satu penyebab munculnya hal negatif itu adalah keanduan yang berlebihan terhadap media sosial, kecanduan atau ketergantungan yang berlebih terhadap media sosial dapat mendatangkan berbagai masalah, diantaranya depresi, keretakan hubungan dengan keluarga atau teman, terjadinya penipuan, menyebabkan kekacauan atau kerusuhan terjadi, dan lebih parahnya lagi sudah banyak terjadi kasus kematian yang diakibatkan oleh media sosial, di dalam film itu juga menjelaskan bahwa media sosial sangat lah kejam, media sosial dapat diibaratkan sebagai narkoba yang mampu merusak kita secara perlahan.

Keretakan hubungan antar manusia yang terjadi saat ini dinilai sudah menjadi hal yang lumrah, karena masing-masing orang sudah sibuk dengan gadget nya masing-masing, tidak perduli lagi dengan keadaan sekitar, bahkan para anak-anak atau remaja biasanya tidak merespon apa yang orang tua katakan atau perintahkan, perusahaan pembuat media sosial berusaha meraup keuntungan dari pengguna nya, maka dari itu setiap perusahaan akan berlomba-lomba untuk mendapatkan pengguna, pada dasarnya kitalah yang dikendalikan media sosial, dengan pengendalian tersebut, seolah-olah kita diarahkan untuk melakukan kegiatan apa saja yang ada di media sosial, di dalam film tersebut ada salah satu adegan dimana seseorang memberikan pernyataan yang sangat mengejutkan yang akhirnya membuat kita tersadar selama ini, inti dari kalimatnya kurang lebih adalah "semua orang tidak mengetahui atau sadar bahwa kita sendirilah yang menjadi produk media sosial, dan yang berperan menjadi pelanggan adalah justru pihak pengiklan", bahasa kasarnya dapat dibilang perusahaan lah yang menjual penggunanya kepada para pengiklan, begitu lah para perusahaan media sosial mendapatkan keuntungan, pantas saja kita sebagai pengguna media sosial di sebut sebagai produk sebab kita tidak perlu membayar untuk memakai media tersebut.

Internet khususnya media sosial seolah-olah telah mengendalikan kehidupa kita, mereka para perusahaan media sosial mengetahui segala apa yang kita akses, kapan kita mengakses, berapa lama waktu kita mengakses dan lain sebagainya, mereka dengan mudah mengetahui semuanya, sebab data kita sudah ada ditangan mereka, perusahaan tersebut akan memantau kita setiap hari, menciptakan semacam algoritma yang bertujuan agar kita betah menatap layar hp atau komputer selama berjam-jam, mereka juga memasukan halaman iklan untuk mempengaruhi penggunanya, kita seperti terikat dan terjebak pada suatu sistem, membuat manusia semakin hari akan semakin erat dengan gadget nya tanpa memperdulikan lagi kehidupan sosial yang sebenarnya, di samping itu semua para perusahaan media sosial juga menciptakan semacam algoritma yaitu filter bubble, yang akan terus menerus menyajikan apa yang di sukai oleh pengguna, di dalam media sosial juga terdapat fitur like dan fitur penyegaran beranda yang semakin membuat kita terlena dalam menggunakannya, apalagi selama masa pandemi seperti sekarang ini yang membuat masyarakat selalu menggunakan media sosial masing-masing, We Are Social dan HootSuite melakukan penelitian penggunaan sosial media pada banyak negara di belahan dunia, tentu indonesia juga masuk di dalamnya, data tersebut menunjukan bahwa Indonesia menempati peringkat 10 yang warganya menghabiskan waktu untuk mengakses media sosial selama 3 jam 14 menit selama satu hari.

Kecanduan akan media sosial sangatlah membahayakan bagi generasi jaman sekarang, khususnya generasi remaja yang emosinya cenderung belum terlalu stabil, salah satunya apabila terlalu banyak dan berlebihan dalam menggunakan media sosial maka akan menimbulkan sifat iri dan dengki karena melihat orang lain di dalam media sosial, kita menilai bahwa kehidupan orang lain dalam media sosial terlihat lebih baik dari pada kehidupan kirta sendiri, sehingga menimbulkan gejala kecemburuan sosial yang mengakibatkan seseorang mengalami depresi, menjauhkan diri dari kehidupan sosial, dan melakukan tindakan fisik seperti menyiksa atau melukai diri sendiri, bahkan yang lebih parah lagi semua itu akan berujung pada kematian dengan kasus bunuh diri, kebanyakan remaja nekat mengakhiri hidupnya karena sudah tidak tahan lagi dengan adanya strata sosial maupun perbedaan yang tersaji di dalam media sosial, selain itu keretakan hubungan atau bahkan bisa jadi permusuhan akan terjadi yang pasti diakibatkan oleh penggunaan media sosial, misalkan saja saat kita dirumah, masing masing anggota keluarga sibuk memainkan hp masing-masing, hal tersebut menjadikan interaksi antar sesama semakin berkurang, dapat dibilang media sosial menjauhkan yang dekat, atau bisa jadi mendekatkan yang jauh, parang orang tua pada jaman sekarang pun telah dibuat pusing oleh kelakuan anak-anak mereka karena kecanduan bermain media sosial, para orang tua mulai khawatir akan kesehatan mental anak-anak mereka, kurang nya berinteraksi dengan dunia luar dapat menyebabkan seseorang menjadi peribadi anti sosial yang cenderung menutup diri di lingkungan masyarakat, permusuhan antar seseorang pun juga pasti terjadi dalam media sosial, membuat keretakan hubungan antar sesama, yang kemungkinan disebabkan oleh saling sindir menyindir di media sosial, dan menyebarkan informasi hoax tentang seseorang kepada orang lain, dan sebagainya.

Dampak negatif dari penggunaan media sosial kian hari nampaknya kian beragam, salah satunya yang saat ini sangat banyak terjadi yaitu penyebaran berita hoax yang ada di media sosial, tentu informasi hoax atau palsu dapat menimbulkan berbagai macam masalah, informasi hoax bisa mengganggu hubungan antar individu, kelompok, bahkan informasi hoax dapat menengganggu hubungan antar negara, hubungan negara yang sudah terjalin dengan baik selama bertahun-tahun bisa saja terputus, yang dilakukan oleh para oknum yang tidak bertanggung jawab menyebarkan berita palsu, menjadikan konflik antar negara tidak bisa dihindarkan lagi, hal ini di ibaratkan seperti perang yang dikendalikan melalui jarak jauh, yaitu pada dasarnya suatu negara bisa memanipulasi negara lainnya tanpa menyerang langsung secara fisik negara tersebut.

Kita pun juga bisa bisa mengambil contoh dari hal terkecil saja di lingkungan sekitar kita betapa dahsyatnya dampak informasi hoax yang tersebar di sosial media, seperti yang telah terjadi di beberapa daerah di Pulau Kalimantan, baru-baru ini telah tersebar informasi tentang PPKM darurat yang membatasi kegiatan masyarakat khususnya di waktu malam hari, banyak yang mengira informasi yang di sampaikan melalui pesan whatsapp itu benar adanya, alhasil banyak tempat-tempat makan, kios-kios ataupun kedai makanan harus tutup lebih awal karena para pedagang takut apabila nanti terjaring rajia para petugas, nyatanya informasi tersebut hanyalah hoax semata, ada oknum yang sengaja menyebarkan berita ini agar membuat warga panik, bisa di katakan informasi hoax tentu menjadi momok yang mematikan bagi siapa saja, informasi hoax membuat terjadinya misskomunikasi antar masyarakat, sehingga terjadilah kekacauan yang merugikan berbagai pihak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline