Lihat ke Halaman Asli

Teori Terbentuknya Alam Semesta, Bintang, Galaksi dan Matahari

Diperbarui: 12 November 2024   12:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori Terbentuknya Alam Semesta 

 

Di bawah ini adalah beberapa teori tentang penciptaan alam semesta.

1.Teori Big Bang (Ledakan Besar)

Teori Big Bang merupakan teori yang paling populer untuk menjelaskan awal mula alam semesta. Teori ini menyatakan bahwa alam semesta dimulai pada singularitas yang sangat padat dan panas sekitar 13,8 miliar tahun yang lalu. Titik ini kemudian meledak dan mulai meluas, menciptakan ruang dan waktu, serta menciptakan materi yang ada saat ini. Beberapa bukti yang mendukung teori ini adalah:cR

* Radiasi latar mikrokosmos (CMB): Radiasi sisa ledakan besar yang masih dapat diamati hingga saat ini.

 * Pergerakan galaksi: Edwin Hubble menemukan bahwa galaksi-galaksi bergerak menjauhi satu sama lain, yang menunjukkan bahwa alam semesta mengembang.

 * Rasio unsur ringan: Teori ini juga menjelaskan komposisi unsur seperti hidrogen dan helium yang melimpah di alam semesta.

2.Teori Keadaan Tetap  (Steady State)

Teori keadaan tetap dikemukakan pada tahun 1948 oleh Fred Hoyle, Thomas Gold, dan Herman Bondy. Menurut teori ini, alam semesta tidak memiliki awal dan akhir dan selalu berada dalam keadaan  konstan. Teori ini berasumsi bahwa alam semesta  selalu berada dalam keadaan setimbang karena materi terus diproduksi di ruang kosong, dan kepadatan materi tidak berubah meskipun alam semesta mengembang. Namun, teori ini akhirnya tidak lagi disukai setelah  bukti kuat  teori Big Bang ditemukan, seperti radiasi latar kosmik.

3.Teori Alam Semesta Mengembang dan Mengempis (Oscillating Universe)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline