Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rizieq Fahmi

Mahasiswa Pendidikan Geografi

Potensi Google Earth Engine dalam Pembelajaran Geografi

Diperbarui: 17 Agustus 2024   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Google Earth Engine (GEE) adalah platform komputasi berbasis cloud yang dirancang untuk menganalisis dan memvisualisasikan data geospasial dalam skala besar. Dibuat oleh Google, GEE memungkinkan pengguna untuk mengakses data citra satelit global yang terus diperbarui serta berbagai alat analisis untuk melakukan pemantauan lingkungan, penilaian risiko bencana, hingga pemetaan perubahan lahan. Platform ini sangat berguna bagi peneliti, pembuat kebijakan, dan pelaku di berbagai sektor yang membutuhkan analisis data bumi secara akurat dan real-time.

Manfaat Google Earth Engine meluas ke berbagai bidang, mulai dari konservasi lingkungan, pengelolaan sumber daya alam, hingga pendidikan. Dalam konteks pendidikan, terutama geografi, GEE memberikan akses ke data dan alat yang memungkinkan siswa memahami proses perubahan bumi secara dinamis. Dengan GEE, siswa dapat mempelajari tentang perubahan iklim, deforestasi, urbanisasi, serta dinamika lainnya yang sulit ditangkap hanya dengan pembelajaran berbasis teks atau gambar statis. Hal ini membuat GEE menjadi alat yang tak ternilai dalam mendukung pendidikan berbasis data nyata dan analisis yang mendalam.

Dalam pembelajaran geografi secara sistematik, Google Earth Engine memungkinkan guru dan siswa untuk menggabungkan teori dengan aplikasi langsung melalui data geospasial. Platform ini memungkinkan visualisasi data secara interaktif, di mana siswa dapat melihat perubahan lingkungan dari waktu ke waktu di berbagai wilayah dunia. Pembelajaran ini tidak hanya mencakup studi tentang peta, tetapi juga interpretasi perubahan pola penggunaan lahan, identifikasi wilayah risiko bencana, serta pemahaman pola iklim global yang semuanya dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum geografi.

Sebagai bentuk konkrit, pemanfaatan Google Earth Engine dalam pembelajaran geografi dapat diwujudkan dalam proyek-proyek seperti pemetaan perubahan tutupan lahan di daerah tertentu, analisis dampak perubahan iklim pada ekosistem lokal, atau studi perbandingan urbanisasi di beberapa negara. Dengan data yang diambil langsung dari satelit dan diproses secara real-time, siswa dapat mengerjakan proyek penelitian yang relevan dan mendalam, memperkuat keterampilan analitis serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap konsep geografi yang kompleks.

Tim peneliti dari Jurusan Geografi Universitas Negeri Malang telah berhasil mengembangkan sebuah modul ajar kekeringan yang memanfaatkan data spasial melalui GEE. GEE memiliki keunggulan dalam menyajikan dan mengolah data spasial secara cepat dan efisien melalui pemrograman dengan bahasa JavaScript maupun Phyton. Modul ajar ini telah divalidasi oleh ahli materi dan media dengan nilai sangat layak. Kemudian, modul ajar ini juga telah memperoleh respon positif dari guru dan siswa di sembilan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang tersebar di  Jawa Timur. Penyusunan konten pembelajaran menekankan pada penyajian contoh konkrit perbedaan fenomena yang saling mempengaruhi. Kemudian, penggunaan data spasial kekeringan secara akurat berupa dokumentasi asli lapangan dan data penginderaan jauh, sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuan berpikir spasial melalui penggunaan modul ajar tersebut.

Ujicoba Produk di SMAN 1 Grogol(Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline