Jika kita membahas media sosial seperti Instagram, Twitter, Facebook, atau Tiktok tentu ngga akan ada habisnya. Setiap hari pasti ada aja setidaknya satu pembahasan yang ramai diperbincangkan, entah itu dari hal yang berat seperti kebijakan pemerintah yang selalu berpihak pada rakyat hingga ke hal yang kecil seperti berdebat cara menikmati bubur dengan diaduk atau dikobok.
Seiring berjalannya waktu banyak sekali perkembangan yang terjadi pada media sosial. Instagram dengan reels-nya, Twitter dengan space-nya, fitur filter komentar untuk membatasi karakter maupun kata pada Tiktok, atau Facebook yang akan berganti nama menjadi Meta. Terus mencari terobosan baru agar penggunanya tidak bosan.
Karena judul tulisan ini ada kata Instagram, maka mari fokuskan pembahasan kita ke Instagram saja. Pengguna Instagram sekarang ngga hanya sekadar berbagi foto, bahkan Instagram pun sudah mulai fokus ke konten-konten video dengan fitur reels-nya. Sepertinya yang punya Instagram panas ngeliat platform sebelah yang sedang naik daun dengan konten-konten videonya.
Instagram juga sepertinya sudah menjadi kebutuhan primer bagi sebagian orang. Selain untuk berbagi suatu momen atau sedang ingin memamerkan sesuatu, instagram juga bisa menjadi sumber rezeki yang menghasilkan banyak uang. Orang-orang yang dapet banyak uang dari instagram biasanya sih disebut selebgram. Tapi entah kenapa penyebutan selebgram masih aneh di telinga saya, ya sudahlah.
Berbeda dengan selebgram yang main Instgram yang bisa menghasilkan uang, kita orang-orang biasa pengguna Instagram hanya untuk sekadar berbagi momen saja. Tapi apakah kita pernah berpikir adakah kesamaan antara selebgram dengan kita pengguna biasa? Tentu ada, yaitu biasanya sama-sama punya akun kedua atau dalam bahasa inggrisnya second accoung yang digunakan entah itu untuk stalking atau untuk berbagi momen tetapi yang melihat hanya teman dekat saja.
Pengikut akun kedua biasanya hanya teman-teman dekat dengan fungsinya yang sudah disebutkan tadi, ya kurang lebihnya difungsikan layaknya akun utama tapi yang melihat hanya teman-teman dekat saja atau untuk stalking orang-orang. Apakah kalian termasuk orang yang memiliki akun kedua? Jika iya, kalian tipe orang yang menggunakan akun kedua itu untuk apa? Coba jawab dalam hati.
Setelah kita bahas orang yang mempunyai akun kedua, mari kita pindah ke bahasan selanjutnya. Yaitu tentang orang yang ngga punya akun kedua di Instagram. Sebelumnya, sesuai judul, kita beri apresiasi terlebih dahulu untuk orang-orang yang ngga punya akun kedua di Instagram. Loh kok kenapa diapresiasi? Itu kan hal yang biasa saja. Mungkin itu adalah kalimat yang keluar pertama kali saat melihat judul tulisan ini, mungkin.
Tapi yang pasti kita harus apresiasi, bagaimana tidak, orang yang ngga punya akun kedua kan berarti upload apapun di akun utama yang berarti banyak orang yang melihat. Yang mana kemungkinan besar akan mendapatkan feedback entah itu baik atau buruk. Kan, kok bisa ya upload apapun di akun utama, apa ngga takut dikomentarin buruk gitu sama orang-orang yang lihat?
Akun utama kan harusnya berisi hal-hal yang baik saja, masa upload story mabuk-mabukan di akun utama, nanti orang-orang menilai kita buruk, juga kemungkinan besar engagement akan menurun serta pasti merusak isi story yang udah dikonsepin sedimikian rupa dan semenarik mungkin. Belum lagi pantauan-pantauan saudara yang julid, yang ketika kumpul keluarga bakal cepuin aktivitas kita di Instagram. Kalau ketahuan kan nanti bisa dimarahin sama mamah papah.
Juga semisal ada kewajiban-kewajiban paid promote dari organisasi, campaign dari kantor, atau apapun hal yang berkaitan seperti itu yang mewajibkan upload di feeds. Kaya gitu kan jelas merusak feeds Instagram yang udah dibuat se-aesthetic mungkin, effort mengedit dan memikirkan konsep masa dirusak begitu saja. Maka dari itu kalau upload foto yang dirasa ngga cocok untuk feeds yang sudah dikonsepin dengan matang, supaya ngga merusak feeds lebih baik di upload saja ke akun kedua.
Dengan banyaknya kemungkinan-kemungkinan kurang mengenakan tadi, membuat akun kedua jelas sangat membuat kita lebih bebas mengirim apapun tanpa takut dicap buruk oleh orang banyak dan tentu menjaga kita dari saudara-saudara yang julid. Tentu semakin salut juga dengan orang-orang yang ngga punya akun kedua, upload apapun yang dia mau karena ingin menjadi diri sendiri tanpa takut image-nya rusak.