Lihat ke Halaman Asli

Makna Ekoharmonisme

Diperbarui: 13 Agustus 2024   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Seorang gadis rela merobek salah satu organ tubuhnya. Bukan hanya sekali, tapi dua kali dia merobeknya. Robek pertama demi masuk benih dalam rahimnya. Di dalam rahim, benih itu tumbuh, bertransformasi dari benda cair sederhana tanpa nyawa hingga menjadi anak manusia.

Selama sembilan bulan lamanya, seorang wanita menanggung beban di dalam rahimnya. Dan dia bersedia akan mengalami robek yang kedua kalinya. Robek ini untuk memastikan bayi berpindah dari rahim ibunya ke rahim dunia. Dengan cara ini, si anak siap memulai proses kehidupannya yang kedua, mencapai segala sesuatu yang bisa dicapai.

Sungguh tak tahu diri mereka yang semula tidak tahu siapa dirinya dan mereka yang semula bukan siapa-siapa tak punya apa-apa, namun setelah memiliki sesuatu, tiba-tiba mereka menjadi pelupa yang melupakan ibunya. Sang ibu lah yang membawanya keluar dari alam rahim yang gelap dan sempit menuju alam dunia yang terang dan luas.

Perempuan rela merasakan sakitnya dirobek dua kali, demi hidup dan keberlangsungan hidup. Dari sudut pandang ini, tidak berlebihan jika dikatakan perempuan adalah manifestasi yang maha menghidupkan. Lantas, apakah merobek tubuh sama dengan merusak tubuh? Jika iya, rusak apakah berarti buruk? Atau ada makna lain dari kata rusak?

Jika alam adalah kiasan tentang perempuan memberi kehidupan, lalu apa makna dari merusak alam? Apakah tidak merusak alam artinya membiarkan hutan agar tetap utuh? Membiarkan pohon tidak ditebang? Apakah dengan membiarkan rumput dan rumput liar tumbuh? Biarkan hewan itu tidak tersentuh? Apakah ada kehidupan tanpa pembunuhan? Mungkinkah tumbuh tanpa kehancuran?

Mari kita bedah dengan perspektif filsafat ekoharmonisme.

Ekoharmonisme merupakan teori kosmos dari perspektif filsafat. Filsafat yang berupaya menemukan hakikat realitas sebagai landasan perilaku harmonis dalam realitas.

Harmonisasi memperlakukan sesuatu sesuai dengan falsafah wujud sesuatu. Dalam hal ini, ekoharmonisme merupakan upaya untuk memperlakukan alam sesuai dengan falsafah penciptaan wujud alam. Alam diciptakan sebagai sarana kesempurnaan. Kesempurnaan yang dimaksud untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Gerak harmonisasi pada alam adalah dengan memanfaatkan alam sebagai sarana dalam menempuh gerak penghambaan. Eksploitasi tidak sejalan dengan kesempurnaan, kedzaliman tidak pernah relevan dengan penghambaan.

Tuhan menciptakan manusia adalah semata-mata untuk alam. Sebagai Khalifah Fil ardh, manusia sebagai penjaga alam yang memastikan alam dimanfaatkan sesuai dengan falsafah penciptaannya. Alam diciptakan untuk manusia. Namun, manusia tidak diciptakan untuk mengeksploitasi alam. Falsafah penciptaan alam akan terwujud, jika manusia berperan sebagai penjaga alam, bukan sebagai predator dan pencuri alam.

Dengan demikian, diantara postulat-postulat yang menjadi landasan ekoharmonisme adalah :

1. Filsafat Manusia : Jiwa adalah hakikat manusia, sebagai hakikat dari kesempurnaan manusia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline