A. PENDAHULUAN
Bali menghadapi masalah lingkungan yang sangat berat, mulai dari perubahan flora fauna hingga pencemaran, serta menurunnya kualitas sumber daya alam dan kualitas lingkungan perkotaan. Kerusakan ini juga meliputi infrastruktur dan fasilitas pendukung yang menjadi kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Contohnya, banyak lahan pertanian yang subur telah berubah menjadi gedung dan bangunan permanen, seperti hotel dan vila, yang berdampak pada kelestarian lingkungan. Dan juga lonjakan pariwisata yang begitu cepat telah menciptakan tekanan yang signifikan pada lingkungan fisik Bali. Pembangunan perkotaan yang tidak berkelanjutan didorong oleh permintaan industri pariwisata telah memunculkan gentrifikasi. Hal ini menyebabkan hilangnya lahan pertanian dan degradasi ekosistem, serta meningkatnya volume sampah padat, termasuk limbah plastik yang dihasilkan oleh para wisatawan.
B. KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka ini bertujuan untuk mengeksplorasi framing masalah dan kondisi lingkungan di Bali yang dipengaruhi oleh perkembangan pariwisata yang pesat. Bali, sebagai salah satu destinasi wisata terpopuler di dunia, mengalami dampak signifikan dari lonjakan jumlah wisatawan, yang membawa tantangan serius bagi keberlanjutan lingkungan dan budaya lokal.
1. Dampak Overtourism dan Gentrifikasi Salah satu isu utama yang dihadapi Bali adalah fenomena overtourism, di mana jumlah wisatawan yang berlebihan menyebabkan kerumunan di tempat-tempat wisata, kemacetan, dan pengurasan sumber daya alam. Pembangunan infrastruktur pariwisata yang tidak berkelanjutan telah menyebabkan gentrifikasi, di mana lahan pertanian produktif beralih fungsi menjadi hotel dan vila, mengakibatkan hilangnya keanekaragaman hayati dan degradasi ekosistem. Selain itu, volume sampah yang meningkat, terutama limbah plastik dari para wisatawan, menjadi tantangan besar dalam pengelolaan lingkungan.
2. Pengelolaan Sampah dan Pelestarian Budaya Dalam upaya mengatasi masalah ini, pemerintah Bali telah merumuskan strategi untuk memanfaatkan pajak wisata sebagai sumber dana untuk pengelolaan sampah dan pelestarian budaya. Pajak ini diharapkan dapat mendanai infrastruktur pengelolaan sampah yang lebih baik serta mendukung pelestarian warisan budaya Bali yang kaya. Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keberlanjutan, langkah-langkah ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa dampak pariwisata dapat dikelola dengan lebih baik.
3. Tantangan dalam Implementasi Kebijakan Meskipun langkah-langkah ini menjanjikan, masih terdapat tantangan dalam implementasinya. Pengelolaan dana secara efisien dan transparan akan menjadi kunci keberhasilan kebijakan ini. Selain itu, perlu adanya edukasi bagi masyarakat lokal dan wisatawan mengenai praktik ramah lingkungan untuk memastikan bahwa upaya pelestarian budaya dan lingkungan dapat berjalan dengan efektif.
C. METODE PENELITIAN
Berisi bagaimana data dikumpulkan, sumber data dan cara analisis data
D. HASIL DAN PEMBAHASAN
Bali sebuah destinasi wisata terkemuka di dunia, menghadapi serangkaian masalah lingkungan yang kompleks akibat perkembangan pariwisata yang sangat pesat. Beberapa isu utama yang dihadapi Bali termasuk: