Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Ridwan Naim

Mahasiswa Prodi Teknik Informatika Universitas Pamulang

Puisi Percakapan Tuan dan Semesta

Diperbarui: 11 September 2022   11:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Semesta

Tuan, ceritakan padaku tentang masa yang kau arungi

Tuan

Elusif, ketika hidup tidak lagi seperti angka nol atau satu dalam sistem biner

Semesta

Lalu apa yang kau lakukan, tuan?

Tuan

Aku mencoba tetap teguh di tengah gaduh

Ciptakan utopia di bayang distopia

Menghindari distorsi jua paradok yang kian mencolok

Semesta

Bagaimana keadaan manusia saat ini?

Tuan

Banyak orang mengagumi filsafat yang kerananya ia tersesat

Banyak orang mendewakan logika yang kerananya atheis seketika

Banyak orang mampu mengubah hitam menjadi putih atau sebaliknya

Setan-setan dijadikan berhala

Materialistik adalah budaya

Hidup hanya tentang uang di saku semata

Anak-anak kerbau menyusui induknya

Semesta

Bagaimana keadaan alam saat ini?

Tuan

Alam tak lagi sama

Ia mulai bosan dengan manusia yang merangkak di punggungnya

Samudera tak lagi ramah dengan keluasannya

Daratan tak lagi hijau tanpa keanekaragaman hayatinya

Hanya beton berton-ton bermunculan bak parasit yang tumbuh pada inangnya

Menghalangi cakrawala terlukis pada netra

Hujan asam yang karatlah besi kerananya

Jua bianglala yang tak lagi sama

Semesta

Yang demikian benar adanya

Kerana alam adalah bagian dariku, dari semesta

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline