Lihat ke Halaman Asli

Kritik Penebangan Hutan Adat Lewat Karya Tari,Anak Muda Barito Utara Membuat Karya Tari dengan Kritikan

Diperbarui: 29 Oktober 2024   20:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokementasi oleh:@bakumpaibushcraft

KRITIK PENEBANGAN HUTAN ADAT LEWAT KARYA SENI TARI MENGKO'OU ALAM 

BERANJAK DARI KONSEP MITOLOGI "PUKUNG PAHEWAN"

PELESTARIAN LINGKUNGAN BERBASIS PELESTARIAN HUTAN SACRAL ATAU KERAMAT SANGAT TERKONEKSI DENGAN AJARAN AGAMA YANG MEMUAT NILAI-NILAI ETIKA YANG MENAWARKAN BAHKAN MEMERINTAHKAN KESELARASAN HUBUNGAN MANUSIA DENGAN LINGKUNGAN.Leluhur orang Dayak, sudah melakukan konservasi alam lingkungannya dengan cara menetapkan sebuah tempat yaitu hutan lindung yang disebut, ta jahan, pahewan atau pukung pahewan antang. Hal ini mengisyaratkan bahwa, orang Dayak jaman dulu (leluhur) sudah memiliki pemahaman tentang konsep konservasi. Pahewan dalam pandangan dan kepercayaan orang Dayak yaitu untuk memberikan kebebasan dan kenyamanan kepada seluruh hewan binatang dalam menghuninya.

Secara konsep kebudayaan dan adat istiadat masyarakat barito utara sudah mengenal yang namanya konsep konservasi.namun hal tersebut di renggut dan dirampas oleh oknum oknum tak bertanggung jawab yang melakukan pembukaan lahan bahkan sampai hutan adat atau sakral juga ikut dihabiskan.Melalui karya seni tari ini muhammad ridha nazafhi ishfahani sebagai penata tari ingin menyampaikan keresahan dan kritikan kepada masyarakat luas.Bahwasanya alam dan seisinya harus kita jaga dengan sebagaimana mestinya.Ridha juga menyertakan dalan sinopsis tarinya"Jika alam dapat berteriak entah sakeras apa jeritanya, Jika alam dapat menangis entah sebanyak apa air matanya. Sering kali alam menegur tanpa Suara, memberikan Peringatan bagi manusia tampa kata-kata, namun banyak yang tak Peduli akan peringatanya."

Instagram:@naza_ridha

Hari ini anak muda harus memanfaatkan segala kesempatan dan segala ruang yang tersedia untuk memberikan dampak terhadap sekitarnya.ada banyak cara untuk kita anak muda bisa menyampaikan aspirasi serta pendapat kita,yang bisa kita lakukan dengan memanfaatkan media sosial serta mengkolaborasikannya dengan passion masing masing.(M.ridha.n.i)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline