Lihat ke Halaman Asli

Jasa Batik Air dan Peran Aviasi dalam Misi Kemanusiaan

Diperbarui: 20 Februari 2020   14:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Pesawat Batik Air PK-LDY Airbus A330-300CEO / Jetphotos.com

Selasa (18/02/2020) para awak Maskapai Batik Air mendapatkan apresiasi dari Pimpinan Lion Air Group, Erdward Sirait setelah menjalani masa karantina selama 14 hari. Sebanyak 18 kru yang terdiri dari pilot, pramugari, petinggi Batik Air dan Lion Air Group, serta tim medis juga mendapatkan penghargaan dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, yaitu Adhikarya Dirgantara Adhirajasa yang berarti Penghargaan Penerbangan Tangguh/Pemberani.

https://www.portonews.com/2020/laporan-utama/batik-air-apresiasi-18-awak-pesawat-penerbangan-misi-kemanusiaan-rute-soekarno-hatta-wuhan/Para kru Batik Air ID-8618 yang mendapat penghargaan dari Kementerian Perhubungan setelah menjalani masa karantina selama 14 hari pada Selasa (18/02/2020) / beritasatu.com

Ini menjadi momen yang sangat mengharukan mengingat perjuangan yang sangat besar bagi para kru dan awak karena berhasil menyelamatkan para WNI yang terisolasi di Kota Wuhan. Kota yang menjadi pusat penyebaran virus paling mematikan saat ini yaitu virus Corona.

Pesawat yang digunakan adalah Batik Air jenis WIde Body armada Airbus A330-300CEO. Pesawat bernomor penerbangan ID-8618 terbang dari Bandara Soekarno Hatta pada 1 Februari 2020 pukul 13.00 WIB (GMT+07). Pesawat tersebut tiba di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China pada pukul 18.00 waktu setempat.

Pihak penyelamat harus berkoordinasi dengan KBRI China yang berlokasi di Beijing untuk mengevakuasi WNI yang masih tertahan. Awalnya, tim dari kedutaan mengalami kesulitan karena akses perbatasan menuju Kota Wuhan yang ditutup oleh pihak keamanan setempat.

Hal ini mengingat bahaya virus Covid-19 karena tingkat penularannya yang sangat cepat. Akibatnya, pihak pemerintah harus menginstruksikan penutupan akses dari kota pusat penyebaran virus ke seluruh wilayah. Bahkan, kota tersebut harus diisolasi selama beberapa waktu yang tidak ditentukan.

Setelah mengajalani proses yang alot, akhirnya pihak kedutaan dan tim penyelamat bisa memasuki kota tersebut. Mereka harus ekstra cepat dengan memperhitungkan segala resiko demi mencegah penyebaran virus tersebut lebih lanjut.

Selesai evakuasi, pada Minggu (02/02/2020), mereka bersiap kembali menuju Indonesia. Pesawat Batik Air mulai berangkat meninggalkan Bandara Tianhe, Wuhan pada pukul 04.30 waktu setempat (GMT+08). Pesawat itu menempuh perjalanan selama 4 jam perjalanan dan tiba di Bandara Hang Nadiem Batam pada pukul 08.30 WIB.

Selanjutnya, mereka akan diberangkatkan menuju Kepulauan Natuna untuk menjalani masa karantina. Hal ini dilakukan agar terhindar dari paparan virus yang sedang menjangkit.

Terkait dengan penerbangan itu, pihak maskapai sudah memperhitungkan semua hal. Mulai dari pesawat yang digunakan sampai sistem keselamatan yang diterapkan. Bahkan, sudah banyak maskapai dari seluruh dunia yang melakukan aksi penyelamatan warganya sebagai bagian dari misi kemanusiaan.

Pemilihan Batik Air

Pesawat yang dipilih adalah penerbangan yang mempunyai jadwal rute menuju Wuhan yang ditentukan oleh pemerintah China. Selain destinasi, pesawat itu juga merupakan jenis wide body yang daya tampungnya mencapai lebih dari 300 orang. Hal ini mengingat penyebaran virus Corona yang dapat memengaruhi saluran pernapasan yang dapat merusak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline