Turki baru saja meluncurkan mobil berpenggerak listrik, TOGG (Turkiye'nin Otomobili Girisim Grubu A.). Mobil ini dikembangkan dalam dua varian yaitu SUV (Sport Utility Vehicle) dan sedan. Sistem penggeraknya adalah elektrifikasi pada penggunaan baterai.
Pimpinan TOGG, Gurcan Karakas menyatakan bahwa dua mobil ini memiliki 2 model listrik yaitu tenaga 200 HP dan 400 HP. Versi dengan baterai yang lebih besar diklaim mampu mencapai 100 km/jam dalam waktu 4,8 detik atau jangkauan lebih dari 500 km. Baterainya sendiri bisa diisi ulang hingga 80 persen dalam 30 menit.
Pada versi kedua, akselerasi yang dibutuhkan adalah 7,6 detik untuk mencapai 100 km/jam dengan jangkauan 300 km. Namun, dua jenis itu belum bisa dipastikan untuk salah satu varian TOGG.
Seperti yang disampaikan oleh Presiden Erdogan, mobil ini merupakan wujud impian 60 tahun dalam sejarah otomotif di Turki. Sebelumnya, pada tahun 1961, Turki pernah memproduksi prototip mobil Devrim (bahasa Turki, Revolusi) sebanyak 10 unit. Namun, mobil ini tidak masuk uji sertifikasi produk karena sering mogok.
Kegagalan itu tidak membuat negara berbendera bulan bintang itu menyerah. Turki pernah menjadi eksportir bebeapa merek otomotif seperti Ford, Renault, Chrysler, Toyota, dan Hyundai. Negara ini juga menjadi tempat produksi bus, truk, dan kendaraan militer. Sehingga, Turki memiliki pengalaman dalam bidang otomotif.
Produksi yang pernah dikembangkan diantaranya Otosan (lisensi Ford Motor Company), BMC (lisensi Austin dan Morris), Anadol (mobil nasional Turki), Tofa (lisensi Fiat), dan Oyak (lisensi Renault). Otosan pernah memproduksi truk, van, serta traktor. BMC memproduksi bus, truk, dan kendaraan militer. BMC juga hasil kerjasama dengan Pininfarina. Anadol pernah memproduksi mobil pada tahun 1966 hingga berakhir pada tahun 1991. Anadol merupakan kelanjutan dari proyek gagal Devam. Tofa memproduksi mobil. Terakhir, Oyak memproduksi mobil.
Selain Anadol, Turki juga pernah memproduksi mobil sport, Etox Zafer yang produksi pada 30 Agustus 2007. Mobil ini melainjutkan proyek mobil sport Anadol STC-16 yang pernah diproduksi pada 1973-1975.
Namun, tak berselang lama kemudian, industri otomotif mengalami kejatuhan akibat dampak krisis keuangan global. Pada Maret 2009, Asosiasi Industri Otomotif Turki (OSD) mengatakan bahwa saham otomotif Turki mengalami kejatuhan 63 persen dalam setahun sejak 2 bulan pertama 2009. nilai ekspor jatuh di angka 61,6 persen pada periode yang sama.
Akibatnya, produksi mobil tersebut tertahan. Industri otomotif harus terus melakukan inovasi untuk dapat menggenjot ekonomi negara. Pada 25 Juni 2018, The Union of Chambers and Commodity Exchanges of Turkey (TOBB) menggandeng beberapa firma untuk melakukan pendanaan dan pengembangan di bidang otomotif.