Lihat ke Halaman Asli

Pembuatan dan Sosialisasi Cara Penggunaan Alat Penabur Pupuk Sederhana

Diperbarui: 8 Februari 2024   00:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dok. pri

Karungan, Plupuh, Sragen (16,01/2024) -- Pemupukan dapat dilakukan dengan dua cara yakni manual dan mekanis. Pemupukan manual membutuhkan banyak tenaga kerja dan proses pemupukannya belum efisien, maka perlu adanya alat yang dapat mempermudah proses pemupukan tanpa memerlukan waktu dan tenaga yang terlalu banyak. Alat penabur pupuk adalah salah satu alat untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi pada proses pemupukan tanaman terutama tanaman palawija. Alat penabur pupuk ini mempunyai keunggulan yaitu bersifat portabel/mudah dibawa kemana saja. Rangka utama alat penabur pupuk terbuat dari paralon yang ukuranya dapat disesuaikan sesuai kebutuhan. Inovasi ini muncul karena keterbatasan biaya dan harga yang cukup mahal alat penabur pupuk jenis lainnya sehingga para petani di Desa Karungan memilih untuk menggunakan tangan saat melakukan pemupukan pada tanaman. Hal tersebut sangat membahayakan bagi para petani karena membuat mereka menyentuh langsung dengan bahan kimia dari pupuk sehingga dapat terjadinya iritasi pada tangan. Disamping memerlukan tenaga yang banyak, efek lain yang ditimbulkan dari pemupukan secara manual yaitu para petani sangat mudah kelelahan saat bekerja, hal ini dikarenakan badan terus membungkuk selama proses pemupukan. 

Saya memiliki fokus untuk melaksanakan kegiatan pembuatan dan sosialisasi cara penggunaan alat penabur pupuk sederhana yang dilakukan di rumah pak Bayan Parno. Perwakilan petani Desa Karungan menerima alat penabur pupuk dari hasil program kerja Muhammad Reza Phahlevi sebagai mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 2023/2024. Alat penabur pupuk yang dibuat mahasiswa diterima langsung oleh perwakilan dari petani Desa Karungan. Dengan adanya alat penabur pupuk, diharapkan dapat menghadirkan beragam manfaat yang bisa dirasakan oleh petani Desa Karungan. Adapun manfaat yang dirasakan diantaranya: mempersingkat waktu pekerjaan dan meringankan tenaga yang dibutuhkan, mengurangi resiko cidera, dan meningkatkan hasil produksi yang lebih banyak dari biasanya. 

Penulis: Muhammad Reza Phahlevi -- Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro 2024 Desa Karungan

Reviewer:  Jazimatul Husna, S.IP., M.IP

Lokasi: Desa Karungan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline