Ramadhan bagi umat muslim ibarat seperti berlian ditengah-tengah padang pasir. Bulan yang penuh, ampunan juga dilipatgandakannya seluruh amalan. Sebuah privilege yang hanya bisa didapatkan umat Rasulullah SAW.
Sudah sewajarnya kita sebagai umat muslim ingin beribadah secara maksimal di bulan itu dengan harapan pahala ibadah yang berlipat-lipat. Namun, tak sedikit dari kita seakan sedang meremehkan bulan suci ini. Banyak kita saksikan bahkan di bulan suci ini maksiat terlalu sering berlalu lalang tanpa sungkan. Seolah bulan Ramadhan sama harganya dengan bulan-bulan sebelumnya. Hal itu pun berimbas pada suasana Ramadhan yang kita alami.
Tak terasa suasana puasa Ramadhan sepertinya sudah jauh berubah, seperti baru kemarin Ramadhan 1443 H menyambut. Namun, 355 hari nyatanya sudah terlewat semenjak itu. Teringat juga beberapa target dan capaian Ramadhan yang baru basah dicatat kemarin hari. Berharap hal itu dapat menjadi pemantik untuk lebih giat beramal demi menjadi pribadi yang lebih baru setelah keluar dari Ramadhan kala itu.
Apa kabar resolusi Ramadhan yang kamu tulis saat itu? bukankah targetmu hingga saat ini setidaknya sudah mengkhatamkan alqur'an satu kali?
Bagaimana dengan qiyaamul lail? masihkah membersamai imam hingga salam terakhir? atau sudah gugur mengikuti kawan yang sudah berumur?
Hai iman, ingin sekali kurasakan hadirmu saat ini, masihkah kau disana(hati)?atau sudah terjerembab ke dalam jurang nafsu?
Hingga tanpa sadar kembali tersadarkan kalau musuh nyata kita tidaklah sosok yang tak kasat mata yang memiliki kesaktian dahsyat, bukan juga sosok penguasa yang memiliki harta jumawa.
Ada hal kecil yang luput dari pengawasan kita manusia yang jikalau hilang kendali susah untuk kembali ke jalan yang semestinya, Hawa Nafsu. Berdalih sedang sibuk dengan hal-hal remeh, hingga melewatkan sibuk yang seharusnya diperuntukkan untuk Rabbnya saat ini. sudah hampir setengah perjalanan Ramadhan 1444 H berada ditengah-tengah kita. Akhir Ramadhan yang seperti apa masih bisa kita tentukan saat ini.
Andaikan ini Ramadhan terakhirku, sudahkah maksimal ibadah yang aku perbuat hingga saat ini?
Berbenah diri, luruskan niat, ikat erat iman. Semoga limpahan rahmat, kesabaran dan kekuatan selalu Allah berikan kepada hamba-hambanya seluruhnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H