Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo, membuktikan komitmennya dalam membangun Indonesia melalui Visi Ekonomi Kerakyatan yang diwujudkan secara konkret melalui program dan kegiatan yang manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Salah satunya adalah program 10.000 gerobak gratis yang dibagikan secara bertahap.
10.000 gerobak gratis itu diberikan pada UMKM Binaan Partai Perindo. Tidak ada kewajiban pedagang yang menerima gerobak menjadi kader Perindo. Kewajibannya hanya terus mengembangkan usahanya, dari hanya satu gerobak menjadi dua gerobak dan begitu seterusnya.
Pelaku UMKM yang dibina oleh Perindo dikelompokan menjadi beberapa klasifikasi berdasarkan kemampuan usahanya. Pertama adalah pemula, yaitu orang yang belum mulai berwirausaha. Biasanya mereka masih sekolah atau mahasiswa. Untuk pemula, pembinaan dilakukan dengan cara memberikan pelatihan dasar mengenai kewirausahaan, membangun mental entrepreneurship, dan lainnya.
Klasifikasi yang kedua adalah pelaku UMKM, yakni yang sudah menjalankan usaha sekurangnya satu tahun. Pada fase ini pelaku UMKM sudah tahu business process, bagaimaan memproduksi barang dagangannya, siapa marketnya, dan lain-lain. Kelompok ini yang akan mendapatkan bantuan gerobak dari Perindo.
Mengapa yang sudah berjalan yang diberikan gerobak? Agar gerobak lamanya dapat diperbaiki oleh Perindo untuk kemudian diberikan kepada saudara atau koleganya untuk berjualan produk yang serupa dan dibina oleh pelaku UMKM binaan yang terlebih dahulu menjalankan usaha. Dengan begini, pelaku UMKM bisa bertahap berkali lipat dengan resiko gagal yang lebih kecil karena pembinaan dilakukan bersama-sama dengan pelaku UMKM yang sudah berpengalaman.
Sedangkan klasifikasi yang terakhir adalah pelaku UMKM yang siap “naik kelas”. Naik kelas dari industri rumahan dengan omzet kecil menjadi industri yang lebih besar, pasar lebih luas, dan tentu saja omzet yang lebih besar. Untuk pelaku UMKM ini, pembinaan dilakukan dengan tujuan meningkatkan skala usaha, membantu peningkatan teknologi alat produksi, pengemasan dan desain yang lebih marketable, memasok barang pada rantai distribusi yang lebih luas dan besar, meningkatkan promosi, dan lain sebagainya. Harapannya pelaku UMKM yang sudah naik kelas ini dapat membina “plasma” sehingga dapat lebih mengokohkan usahanya dan juga membantu mengurangi pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ini adalah salah satu cara yang sudah dan sedang dilaksanakan oleh Hary Tanoesoedibjo untuk menciptakan Indonesia sejatera secara merata sehingga tercipta keadilan bagi seluruh rakyat Indonesia melalui semangat persatuan Indonesia. Tidak ada salahnya jika kita mendukung hal baik ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H