Video: LangkahHT
Sekelempok anak muda kreatif dan peduli terhadap kondisi sosial yang tergabung dalam ‘Langkah Hary Tanoesoedibjo’ (LHT) Chapter Malang menunjukan pengabdian kepada masyarakat dengan melakukan pendampingan dan pembentukan karakter anak melalui program yang diberi tajuk Gubuk Belajar Kita (GBK).
Aktivis sosial yang mayoritas masih menyandang status mahasiswa ini, menginisiasi Gubuk Belajar Kita setelah melihat fakta di lingkungan sekitar Kota Malang. Terutama di Muharto, sebuah kelurahan padat penduduk yang mayoritas merupakan masyarakat kelas menengah ke bawah.
Berdasarkan pengamatan David dan kawan-kawan, Muharto merupakan sebuah daerah di Kota Malang yang masih sangat membutuhkan kehadiran pemerintah dan bantuan masyarakat lain. Di lingkungan tersebut, kesadaran akan pentingnya pendidikan masih cenderung lemah. Dalam kondisi tertentu, orang tua lebih memilih untuk menyuruh anak-anak membantu mencari nafkah dibandingkan dengan mengirimnya ke sekolah. Mayoritas orang tua di daerah Muharto kebanyakan tidak berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi sehingga mereka tidak tahu bagaimana caranya memberikan pendidikan atau pendampingan pendidikan bagi anak-anaknya.
Berdasarkan kondisi tersebut, ide untuk melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat terlahir. Berbekal kesukarelawanan anak-anak muda Malang membangun gerakan untuk memberikan pendampingan edukatif dan pembentukan karakter pada anak-anak di daerah tersebut.
Langkah Hary Tanoesoedibjo melihat hal tersebut sebagai sebuah gerakan yang harus didukung penuh. Selain memberikan manfaat langsung pada masyarakat, juga memberikan teladan bagi anak muda lainnya di Indonesia untuk bersedia lebih peka terhadap lingkungan sosial di sekitarnya. Melihat permasalahan dan berusaha menemukan jalan keluar melalui upaya-upaya yang didasari oleh kesukarelawanan.
GBK melaksanakan kegiatan pada hari Sabtu dan Minggu. Kegiatan yang dilakukan oleh para aktivis tersebut adalah dengan mendampingi anak-anak mendampingi mengerjakan pekerjaan rumah, melakukan transformasi nilai-nilai baik melalui permainan, tontonan, story telling,dan lainnya. Satu kali dalam setiap bulan, anak-anak yang belajat di GBK diajak untuk belajar keluar rumah tersebut, misalnya untuk mengunjungi kebun binatang, musium, taman kota, perpustakaan daerah, atau tempat-tempat lain yan bisa mendukung pembentukan karakter anak-anak.
Para relawan yang terlibat mayoritas masih kuliah. Dengan berbekal semangat mereka berkorban waktu, tenaga, dan uang untuk bisa memastikan program ini bisa berjalan dengan baik. Ketika anak muda lainnya asyik bermain, mereka memilih untuk mendampingi adik-adik belajar dan bermain di Gubuk Belajar Kita. Tentunya hal ini pantas kita apresiasi.
Perbaikan selalu dilakukan oleh Tim LHT Chapter Malang agar program dan kegiatan dapat terlaksana dengan lebih efektif sesuai dengan target yang ditentukan. Ke depan, LHT juga berharap program ini bisa diadopsi di kota-kota lain oleh anak-anak muda yang bersemangat tinggi berbagi untuk masyarakat demi terwujudnya Indonesia sejahtera.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H