Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Serpihan Rindu

Diperbarui: 1 September 2018   23:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(tokkoro.com)

pernah sekali aku mengunjungi kotamu

menziarahi reruntuhan cinta yang dulu kita bangun

di atas mimpi.

aku melihat sisa-sisa kenangan yang nampak mulai mengarat

terkubur diantara puing-puing waktu yang tak mau tahu

tentang rindu yang terbelenggu dalam dadaku

aku pun melihatmu 

berdiri dengan mata menyala-nyala

membakari diri dengan magma membara

tapi airmata tetaplah simbol kesedihan untuk wanita yang kehilangan cinta

Jakarta, 2018

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline