Standar ganda merupakan fenomena sosial menjelaskan sebuah perilaku bagaimana kita menyikapi atau memberikan sebuah perilaku, penilaian, ataupun reaksi terhadap suatu kelompok atau individu ketika seharusnya diperlakukan secara sama. Hal ini sering disebabkan oleh kompas moral atau struktur moral yang sudah ditanamkan mendarah daging di masyarakat dalam hubungan gender laki - laki, maupun perempuan.
Banyaknya perlakuan standar ganda di kehidupan masyarakat dapat kita temui contohnya seperti perempuan pulang tengah malam menjadi bahan omongan tetangga, bahkan dicap perempuan tidak baik, berbanding terbalik dengan laki-laki saat pulang malam perlakuan tersebut diwajarkan.
Perlakuan lainnya ketika laki-laki menangis dihadapan umum atau mengupload di sosial media kebanyakan orang judge bahwa laki-laki tersebut lemah maupun memiliki sifat feminime, akan tetapi perempuan biasanya dianggap menjadi hal normal. Hal ini disebabkan oleh stigma yang terbentuk dan tumbuh di masyarakat sehingga beberapa perlakuan diatas menjadi masalah yang susah di hilangkan, dan akan menetap menjadi sebuah fenomena sosial atau masalah sosial yang berkembang di masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H