Lihat ke Halaman Asli

Konsep Penciptaan Alam Semesta dalam Pandangan Suhrawardi

Diperbarui: 25 Juni 2024   23:14

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pandangan Suhrawardi tentang konsep penciptaan Alam Semesta

Muhammad raihan

Email: mhdraihan695@gmail.com nim:2315050143

 Abstrak

  Pemikiran tentang penciptaan alam semesta telah menjadi fokus perdebatan filosofis dan teologis selama berabad-abad. Salah satu tokoh yang memberikan kontribusi besar dalam pandangan ini adalah Suhrawardi, seorang filsuf Persia abad ke-12 yang terkenal dengan konsep iluminasi dan pemikiran mistiknya. Artikel ini akan mengulas pandangan Suhrawardi tentang penciptaan alam semesta, menyoroti aspek-aspek kunci dari pemikirannya serta relevansinya dalam konteks filsafat dan teologi Islam.

 Pengantar

      Suhrawardi, atau lebih dikenal sebagai Sheikh al-Ishraq, adalah tokoh penting dalam tradisi filsafat Islam yang menggabungkan elemen-elemen Neoplatonis dengan mistisisme Islam. Salah satu dari kontribusi terbesarnya adalah pandangannya tentang penciptaan alam semesta, yang menyoroti hubungan antara Tuhan, alam, dan manusia. Dalam pemikirannya, Suhrawardi mengembangkan konsep tentang bagaimana alam semesta berasal dan bagaimana hubungan manusia dengan penciptanya.

 Pemikiran Suhrawardi tentang penciptaan alam semesta

     Menurut Suhrawardi, penciptaan alam semesta bukanlah suatu proses mekanis atau sains semata, tetapi juga melibatkan dimensi spiritual yang mendalam. Dalam karyanya yang terkenal, "Hikmat al-Ishraq" (Filsafat Iluminasi), ia menggambarkan bahwa alam semesta berasal dari Intelek Agung atau "Aql al-Awwal". Intelek ini merupakan jembatan antara Tuhan yang Maha Kuasa dan realitas fisik yang kita kenal. Bagi Suhrawardi, proses penciptaan ini bukanlah penciptaan dari ketiadaan mutlak, tetapi lebih merupakan manifestasi dari potensi yang ada dalam Intelek Agung.

     Suhrawardi juga menekankan pentingnya iluminasi atau "ishraq" dalam penciptaan alam semesta. Baginya, Tuhan adalah sumber cahaya yang menerangi segala sesuatu, dan melalui iluminasi ini, alam semesta menjadi terwujud. Pemikirannya mencerminkan upaya untuk menyatukan antara filsafat rasional dengan pengalaman spiritual dalam memahami asal usul dan makna alam semesta.

Relevansi dalam Konteks Filsafat dan Teologi Islam

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline