Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Rafly Setiawan

Manager Pemantauan Nasional Netfid Indonesia

Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi dan Daya Tawar Rupiah dalam Valas

Diperbarui: 5 Januari 2025   07:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Ilustrasi medcom.id

Pertumbuhan ekonomi dan daya tawar rupiah di pasar valuta asing (valas) adalah dua elemen yang memiliki korelasi yang sangat erat, namun sering kali dipandang sebagai dua hal yang terpisah dalam diskursus ekonomi nasional.

Padahal dalam konteks Indonesia, keduanya saling mendukung dan bergantung satu sama lain.

Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat, negara harus mampu memperkuat kedua aspek ini secara bersamaan.

Namun pencapaian tersebut, tidak akan tercapai hanya dengan kebijakan yang sporadis atau reaktif, melainkan melalui pendekatan yang terukur, berbasis pada analisis mendalam, dan yang paling penting adalah berkelanjutan.

Oleh karena itu, tulisan ini akan berfokus pada dua hal tersebut, yakni pertumbuhan ekonomi dan daya tawar rupiah. Mari kita bahas bersama.

Kondisi Ekonomi Indonesia di Persimpangan Jalan

Indonesia sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di Asia Tenggara, tentu menghadapi tantangan besar dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya tawar rupiah.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama beberapa tahun terakhir memang menunjukkan angka positif, tetapi angka-angka tersebut harus dianalisis lebih dalam.

Sumber: Ilustrasi katadata.co.id

Beberapa sektor seperti sektor manufaktur dan industri telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, tapi masih banyak sektor lain yang tertinggal.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline