Lihat ke Halaman Asli

Rafly Akbar

Mahasiswa Televisi dan Film Universitas Padjadjaran.

Bubur Memek Kuliner Nyentrik Warisan Nusantara

Diperbarui: 2 Januari 2024   21:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok Pribadi

Hi, Folks! Bahasa memiliki warna sangat banyak di setiap daerahnya. Bahasa gaul atau Bahasa slang yang selalu digandrungi oleh para anak – anak muda di daerah manapun. Terkadang, Bahasa gaul cenderung mengarah ke Bahasa yang kasar ataupun jorok. Salah satunya adalah memek. Memek dalam bahasa gaul tersebut memiliki arti yakni organ vital wanita atau vagina. Namun berbeda nih dengan memek yang satu ini yang merupakan jajanan atau makanan Folks!.

Memek atau Mamemek. Jajanan khas Pulau Simeulue di Aceh, Indonesia. Makanan ini berbentuk seperti bubur dan dibuat dari pisang juga beras ketan. Per tanggal 13 - 16 Agustus 2019, diadakan sidang di Hotel Millennium Jakarta untuk menetapkan Memek sebagai WBTBI atau Warisan Budaya Takbenda Indonesia. 

Makanan ini dimasak dari beras ketan yang digongseng atau disangrai. Lalu, pisang dihancurkan dengan kasar dan dicampur dengan beras ketan, santan, garam, dan gula. 

Proses ini dapat memerlukan waktu hingga satu jam. Ada dua jenis memek loh, yakni "memek basah" dan "memek kering". Memek kering merupakan campuran beras ketan yang digongseng, kelapa parut, dan gula, sedangkan memek basah dicampur dengan santan.

Dari penyebutannya pun berbeda. Mamemek sendiri dibaca dengan “e”, bukan “é”. Serta “k” dalam katanya pun melebur atau tidak disebutkan. Jadi, tidak perlu khawatir dilirik atau dipandang aneh oleh orang sekitar saat anda menyebutkan kuliner Bubur Memek ini. Namun, terkadang di Aceh sendiri pun, masyarakat disana terkadang tidak tahu menahu tentang arti kata “memek” itu sendiri. Jadi, hati – hati ya dalam menyebutkan jajanan khas aceh ini!

Penyajian dari memek ini sendiripun beragam loh. Dari mulai dihidangkan dengan beras yang ikut diaduk, adapula yang tidak ikut diaduk saat proses memasak. “Memek ini pun makanan yang bisa dihidangkan secara panas, ataupun dingin.” Ucap Milu, seorang masyarakat asli Pulau Simeulue, Aceh. Juga, layaknya jajanan – jajanan pada umumnya. Tapi Folks, Bubur Memek ini seringkali menjadi makanan wajib jika ada acara atau sebuah perayaan loh, seperti Hari Raya Idul Fitri.
So, apa kalian tertarik untuk mencicipi atau mungkin membuat Bubur Memek, kuliner yang nyentrik namun merupakan warisan nusantara ini, Folks?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline