Jakarta (30/03/22) - Nasi jagal awal mulanya saat seorang pendatang asal Madura yang berkunjung ke Tanggerang dan membuka bisnis makanan di daerah sekitara Rumah Potong Hewan (RPH). Lalu di ambil lah beberapa potongan daging yang di masak menggunakan bumbu kecap ala madura yang di jual kepada warga sekitar saja, namun semakin hari semakin banyak pengunjung yang datang untuk mencicipi nasi jagal ini hingga pada akhirnya nasi jagal ini mulai di anggap sebagai makanan khas Tanggerang. Walaupun terdengar sangat menyeramkan namun cita rasa yang di sajikan sungguh membuat kita ingin kembali dan makan nasi jagal terus menerus, tak heran masyarakat di luar kota Tanggerang mulai berbondong-bondong dan mencicipin masakan tersebut.
Nasi Jagal merupakan makanan khas Tanggerang yang sudah berdiri dari tahun 1995. Nasi Jagal ini terdiri dari daging kepala sapi, gajih, serta jeroan, nasi Jagal juga di konsumsi bersama nasi hangat serta taburan bawang goreng sehingga membuat pengunjung sangat menikmatinya. Untuk satu porsi nasi Jagal ini di bandrol dengan harga Rp14.000 sampai dengan Rp.15.000 untuk satu porsi. Biasanya warung makan nasi jagal ini beroperasi 24 jam, sehingga para warga bisa mengkonsumsi kapanpun. Nasi jagal semakin variatif dan unik, beberapa menu baru seperti Nasi Goreng Jagal, Nasi Jagal + Telur, dan masih banyak lagi yang dimana membuat para konsumen tidak bosan dengan satu menu utama saja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H