Lihat ke Halaman Asli

Dramaturgi dalam Pemikiran Erving Goffman

Diperbarui: 11 Oktober 2022   22:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Hai teman-teman, kembali lagi bersama saya Rafli. Pembahasan kali ini mengenai dramaturgi dalam pemikiran seorang tokoh Erving Goffman. Sebelum pembahasan lebih lanjut mari kita mengenal tokoh Erving Goffman terlebih dahulu.

Goffman merupakan seorang tokoh sosiolog yang dikenal sebagai tokoh kultus dalam teori-teori sosiologi. Goffman lahir pada 11 Juni 1922 di Alberta, Kanada. Ia juga dikenal karena pemikirannya tentang dramaturgi. 

Lalu, Goffman mendapatkan gelar S1 dari Universitas Toronto dan menerima gelar doktor dari Universitas Chicago. 

Dalam buku karyanya Presentation of Self in Every Life yang diterbitkan pada tahun 1959, dalam buku inilah terdapat konsep besar dalam pemikirannya tentang dramaturgi. Dan ia meninggal pada tahun 1982.

Dalam analisisnya mengenai dramaturgi bahwa dijelaskan konsistensinya dengan akar interaksionisme simbolik. Pemikiran Goffman berpusat pada aktor, tindakan, dan interaksi. Yang dimana ia bekerja pada suatu arena yang sama dengan sebagaimana interaksionisme simbolik tradisional berproses. 

Dalam karya bukunya Goffman mendalami bagaimana sebuah fenomena interaksi simbolik dapat mengemukakan kajian yang mendalam mengenai konsep pemikirannya yaitu dramaturgi.

Konsep dramaturgi memiliki arti tersendiri yang berhubungan dengan pengaruh drama atau teater di atas panggung yang dapat dimainkan seorang aktor ataupun karakter yang lainnya. 

Bahwa dijelaskan bagaimana Goffman melihat kesamaan antara pertunjukan teater dengan jenis 'tindakan' yang selalu kita jalankan dalam kehidupan kita sehari-hari seperti kita berinteraksi satu sama lain. 

Goffman menyatakan bahwa dramaturgi dijelaskan seperti seorang individu yang bertemu dengan orang lain yang kemudian akan mencari informasi mengenai lawan bicaranya atau menggunakan informasi yang telah didapat sebelumnya yang digunakan sebagai mendefinisikan situasi. 

Lalu situasi tersebutlah yang akan menjadi suatu referensi bagi individu dalam memulai pertunjukan teater yang dimaksud oleh Goffman.

Dalam dramaturgi Goffman memiliki dua konsep yang besar, yakni:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline