Pembahasan materi kali ini adalah mengenai bagaiamana pemikiran seorang tokoh sosiologi bernama Talcott Parsons mengenai Fungsionalisme Struktural, bagaimana pembahasannya? Simak yuk!
Talcott Parsons yang merupakan seorang tokoh sosiologi terkenal yang lahir pada tahun 1902 di kota Colorado Spring. Ia sendiri berasal dari keluarga yang religius dan intelektualis. Lalu ia menerbitkan buku yang berjudul The Structure of Social Action pada tahun 1937, dan membuat karya selanjutnya pada tahun 1951 sebuah buku berjudul The Social System. Dirinya meninggal pada tahun 1979, namun teori dirinya digunakan kembali pada tahun 1980-an.
Parsons sendiri memiliki sebuah asumsi dasar dalam pemikirannya tentang fungsionalisme struktural, Parsons menjelaskan bahwa masyarakat yang terintegrasi atas dasar kesepakatan dari semua anggotanya yang memiliki nilai-nilai dari kemasyarakatan tertentu dimana mempunyai kemampuan dalam mengatasi sebuah perbedaan-perbedaan sehingga masyarakat tersebut akan dipandang sebagai subsistem yang secara fungsional terintegrasi dalam suatu keseimbangan.
Lalu pada tahun 1956, Parsons melakukan pengoreksian pada teori dari sistem dengan menggunakan 4 subsistem dari suatu sistem yang ada di masyarakat:
1. Fungsi Adaptasi (Adaption), merupakan sebuah sistem yang diharuskan dapat menanggulangi situasi eksternal yang sudah berantakan, biasanya hal ini akan diadaptasi oleh subsistem ekonomi. Yang biasa subsistem ini difungsikan untuk menyesuaikan dengan lingkungannya dengan menggunakan sumber daya yang akan didistribusikan seperti produksi dan distribusi barang dan jasa.
2. Fungsi Pencapaian Tujuan (Goal Attainment) merupakan sebuah subsistem politik yang digunakan dalam mencapai sebuah tujuan utamanya seperti melaksanakan distribusi-distribusi kekuasaan dan memonopoli unsur paksaan yang sah menurut negara.
3. Fungsi Integrasi (Integrasion) merupakan sebuah subsistem sosial dan hukum yang digunakan dalam mempertahankan keterpaduan dimana antara komponen dari bedanya pendapat atau konflik yang akan menjadi pendorong terbentuknya dari solidaritas sosial.
4. Fungsi Mempertahankan Pola dan Struktur Masyarakat (Latternt Pattern Maintenance) merupakan sebuah subsistem budaya yang akan menangani urusan dalam suatu pemeliharaan norma-norma dan nilai-nilai yang berlaku dengan adanya sebuah tujuan kelestarian struktur masyarakat.
Setelah penjelasan mengenai subsistem, Parsons juga menjelaskan bagaimana suatu tindakan sosial aktor (individu) akan mempengaruhi tujuan utamanya, dijelaskan bahwa dalam sebuah masyarakat tindakan sosial aktor dapat bersifat voluntaristik yang dapat diarahkan kepada tujuan yang dituju. Dimana dalam penjelasan menurut Parsons dijelaskan bagaimana tindakan individu akan menjadi seorang pelaku dengan alatnya yang ada yang akan mencapai tujuan yang sudah dituju dengan berbagai macam cara yang ada. Tetapi selaa prosesnya akan dipengaruhi dari suatu kondisi yang dapat membantu dalam memilih tujuannya.
Penjelasan terakhir yaitu mengenai masyarakat dalam teori fungsionalisme struktural, Parson menjelaskan masyarakat merupakan perkumpulan dari sebuah sistem-sistem sosial yang akan saling berhubungan dimana akan berketegantungan dari hubungan yang berjalin seperti sebuah organisme biologis, dan dapat dijelaskan bahwa masyarakat memiliki nilai-nilai, konsensus, norma-norma dan bentuk kohesi sosial yang adanya sebuah keteraturan dan keseimbangan yang mengatur masyarakat tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H