Lihat ke Halaman Asli

Alat Sortasi Biji Kopi untuk Kampoeng Kopi Sumberdem oleh Tim KKN UM 2021

Diperbarui: 30 Mei 2021   16:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Desa Sumberdem, Kecamatan Wonosari, Kabupaten malang adalah salah satu daerah penghasil kopi di Jawa Timur. Produksi kopi di Kecamatan Wonosari mampu memproduksi biji kopi dengan rata-rata 1350 Kg/Ha/Tahun dan tergolong salah satu Kecamatan yang ada di Kabupaten Malang dengan produktivitas kopi terbesar (Badan Pusat Statistik Kabupaten Malang, 2019). Masyarakat Desa Sumberdem memiliki potensi wisata dengan konsep agrowisata, khususnya perkebunan kopi. Wisatawan disuguhkan dengan proses produksi kopi mulai dari proses penanaman, perawatan, panen kopi, sampai pengolahan biji kopi secara tradisional. Proses produksi kopi secara tradisional tentunya memiliki beberapa kendala yaitu salah satu nya adalah alat sortasi biji kopi hanya bisa digunakan untuk kapasitas yang kecil serta pada beberapa bagian memerlukan perbaikan guna menambah efektivitas dan efisiensi alat, dan dengan permasalahan tersebut maka akan berpengaruh terhadap produktivitas petani kopi di Desa Sumberdem. Melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Negeri Malang, pihak desa mengharapkan adanya terobosan inovasi pengembangan teknologi pada alat sortasi kopi tanpa mengurangi unsur tradisional dan pemberdayaan masyarakat. Hal tersebut dapat diwujudkan dengan menciptakan inovasi pada alat sortasi kopi untuk meningkatkan efisiensi penyortiran biji kopi. Dengan adanya kegiatan KKN Tematik di Desa Sumberdem diharapkan dapat membantu Desa Sumberdem menjadi Desa wisata edukasi kopi dan mampu meningkatkan produktivitas kopi.

Inovasi alat sortasi biji kopi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyortiran biji kopi di kelompok tani Kampoeng Kopi. Proses penyempurnaan dan pembuatan alat sortasi kopi dilakukan dengan studi literatur dan melakukan pengamatan. Proses manufaktur yang dilakukan meliputi pemotongan bahan, pengelasan, penambahan dan perakitan komponen. Pengujian alat dilakukan dengan menyortir 5 kg biji kopi dan hasil yang didapatkan adalah proses penyortiran 5 kg biji kopi memerlukan waktu 30 hingga 60 menit. Hal ini menunjukan hasil penerapan alat sortasi kopi yang telah dibuat lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan alat sortasi biji kopi yang digunakan sebelumnya, dimana untuk menyortir 5 kg biji kopi memerlukan waktu hingga 2 jam dengan metode manual.

Pembuatan alat sortasi kopi mampu meningkatkan produktivitas kopi di Desa Sumberdem melalui penyortiran kopi yang efisien. Hasil pengujian menunjukkan bahwa alat sortasi kopi yang telah dibuat memiliki tingkat efisiensi lebih tinggi jika dibandingkan dengan alat sortasi kopi yang digunakan sebelumnya, yaitu mampu menyortir 5kg biji kopi dalam waktu 30 hingga 60 menit. Efisiensi yang tinggi dari alat sortasi kopi dapat meningkatkan produktivitas kopi di Desa Sumberdem.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline