Lihat ke Halaman Asli

Kasus Perampokan di Bulan Ramadan, Usus Korbannya Sampai Keluar

Diperbarui: 7 Juni 2017   03:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Syukur Alhamdulillah, malam hari ini umat muslim di Indonesia sudah memasuki usia puasa di bulan suci Ramadhan yang ke-12. Semoga semakin hari selama bulan suci Ramadhan ini, keimanan dan ketakwaan kita sebagai umat muslim semakin meningkat.

Selama bulan Ramadhan ini, umat muslim bukan saja ditugaskan atau diarahkan untuk menigkatkan ibadahnya dalam bentuk vertikal saja, melainkan umat muslim juga diarahkan dan dilatih untuk mampu menigkatkan ibadahnya secara horizontal. Adapun makna dari ibadah secara vertikal adalah menjaga hubungan baik dengan Sang Maha Pencipta (Allah SWT), dan ibadah secara horizontal adalah hubungan baik dengan sesama manusia.

Namun di dalam realitanya saat ini, hakekat dan tujuan dari puasa untuk menigkatkan ibadah secara horizontal (hubungan baik sesama manusia) belumlah sepenuhnya tercapai. Menurut hemat penulis hal tersebut terjadi karena banyaknya faktor-faktor yang menjadi pengaruh atau penyebab dari timbulnya tindakan-tindakan negatif tersebut seperti ; rendahnya pemahaman dan kesadaran individu, faktor lingkungan, ekonomi dan budaya, serta keamanan di dalam masyarakat. Sehingga secara otomatis dampak dari prilaku negatif ini akan merugikan orang lain yang terkadang berakhir pada terjadinya pelanggaran hak asasi manusia.

Seperti kasus yang terjadi pada beberapa hari yang lalu, tepatnya pada tanggal 30 Mei 2017 bertempat di Desa Sekaroh Dusun Telone, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur (NTB), telah terjadi sautu kasus perampok yang sadis terhadap salah satu keluarga yang berujung pada meniggalnya kepala keluarga tersebut yang bernama Amaq Jon (40).

Kejadian ini bermula, pada saat segerombolan perampok yang berjumlah 25 orang tersebut datang ke Pos Ronda depan rumah korban pada pukul 01.30 WITA dan melempari orang tersebut dengan batu, sehingga orang-orang yang berjaga berlarian. Tak lama kemudian, perampok tersebut masuk ke dalam rumah korban serta mengambil uang korban sejumlah 130 Juta.

Akibat mendapat perlawan, perampok tersebut memberikan serangan kepada Amaq Jon dengan menebas perut korban menggunakan pedang sehingga usus dari perut korban keluar, kemudian istri dari korban dipukuli oleh salah satu perampok menggunakan tabung gas 3 kg. Kejadian bejat para perampok ini dilakukan di depan anak mereka yang masih kecil. Hingga saat ini sudah ada tindakan dari Polres Lotim untuk mencari para pelaku sadis tersebut.(kicknews.today)

Kasus di atas bukanlah satu-satunya kejadian perampokan sadis yang pernah terjadi negara kita ini, ada banyak kejadian perampokan sadis yang pernah terjadi walaupun tidak berakhir pada hilangya nyawa seseorang tetapi dampak atau akibat dari hal tersebut adalah terganggunya fisik dan psikis seseorang.

Sehingga, memang sudah seharusnya di negara kita ini melakukan pembenahan untuk mengatasi dan mencegah hal-hal tersebut melalui lembaga-lembaga yang mempunyai kewajiban. Menurut hemat penulis kejadian dari tindakan perampokan yang ada di negara kita ini disebabkan oleh faktor ekonomi serta faktor keamanan yang masih rendah, besar harapan penulis kedua faktor tersebut segera dibenahi dan di atasi masalahnya oleh Pemerintah.

Kemudian untuk individu, harap untuk meningkatkan kesadaran pada diri masing-masing terkait dengan pentingnya menghargai hak-hak asasi manusia, guna meminimalisir pelanggaran-pelanggaran yang seperti di kasus di atas, dan untuk masyarakat harap melakukan pembenahan di dalam sistem keamanan dalam wilayahnya serta harus meningkatkan prilaku saling tolong menolong guna menghindari hal-hal yang seperti demikian.

Karena tidak sepatutnya pada bulan suci Ramadhan ini, sesorang melakukan perbuatan-perbuatan bejat. tetapi yang seharusnya adalah meingkatkan amal ibadahnya guna mendapatkan ampunan dari Tuhan yang Maha Kuasa. Semoga amal ibadah korban(Amaq Jon) diterima oleh Allah SWT serta diampuni segala dosa-dosanya, Amin.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline